TANZANIA, NEGARA PENGHASIL CENGKEH TERBESAR
Jakmia, Angkatan Bersenjata
Hari ini Presiden Soeharto melakukan kunjungan kenegaraan ke Tanzania selama 3 hari hingga 8 Desember, setelah kemarin mengunjungi Zimbabwe dan sebelum mengikuti KTT Organisasi Konferensi Islam di Senegal.
Selain untuk melakukan dialog dengan Presiden Ali Hassan Mwinyi beserta anggota kabinetnya, Presiden Soeharto juga akan kunjungan ke beberapa tempat seperti salah satu penghasil cengkeh terbesar di dunia, yakni Zanzibar.
Nampaknya, Presiden Soeharto akan menemui banyak kesamaan antara negeri yang dipimpinnya dengan negara di Afrika Timur yang sedang giat membangun ini. Seperti persam aan iklim geografis komposisi penduduknya yang terdiri dari berbagai suku bangsa dan sebagainya.
Tanzania adalah buah negara di Afrika Timur. Berbatasan dengan negara Kenya di sebelah utara, Mozambik disebelah selatan, Zambia disebelah barat, dan Lautan Hindia disebelah timur.
Resminya adalah United Republik of Tanzania, yang lahir pada bulan April 1964 dengan penggabungan dua negara Afrika yang merdeka sejak 1961 setelah secara berturut-turut berada dibawah kekuasaan Arab, German dan Inggris.
Sedangkan Zanzibar terdiri dari dua kepulauan kecil, Zanbibar yang sebelumnya berada dibawah perlindungan negara lnggris, yang diperintah oleh seorang sultan Arab sebelum merdeka pada tahun 1963. Kedua negara tadi bergababung setelah jatuhnya sultan Zanzibar melalui revolusi pada bulan Janurai 1964 melalui kekuatan partai Afro-Shirazi, yang mempunyai pertalian erat dengan Tanganyika African national Union (TANU), sebuah partai pemerintah terkuat di Tanganyika.
Penduduk negara sosialis ini pad a tahun 1987 diperkirakan 23,2 juta orang. Mayoritas penduduk adalah bangsa Afrika, sedangkan bangsa Arab, India, Pakistan serta Eropa merupakan minoritas. Para urban tersebut banyak 6% dari jumlah penduduk, yang tinggal di kota-kota besar seperti Dares Salam, Mwanza, Tanga, Arusha dan Moshi Dares Sallam masih merupakan pelabuhan utama,pusat industli, pusat kegiatan pemerintahan dan komersial, meskipun fungsi administrasinya sebagai ibukota sedang dalam proses pemindahan ke ibukota baru, yakni kota Dodoma.
Seperti juga Indonesia, Tanzania terdiri dari berbagai suku bangsa atau etnik. Terdapat sekitar 120 kelompok etnik di negeri itu. Suku Sukuma dan sulawesi merupakan yang terbanyak ,meski hanya sekitar 10% dari jumlah penduduk.
Penduduk Tanzania semula adalah animis, mereka menganut kepercayaan kuno dengan menyembah berhala, nenek moyang, dan berbagai objek ritual lainnya. Namun sejak Islam masuk pada awal 20, kini Islam merupakan agama yang paling banyak dianut. Di Zanzibar saja hampir 90% beragama Islam, sedangkan di Tanganyika 60%.
Tanzania adalah salah satu negara yang dianggap masih terbelakang. Pada tahun 1987, menurut perkiraan Bank Dunia, GNP (Gross National Product) negara tersebut 5.202 juta dolar AS, atau pendapatan perkapitanya hanya 220 dolar AS.
Pertumbuhan GDP (Gross Domestic Product) juga relatifkecil. Tahun 1984 GDP sekitar 23.930 juta Shillings atau pertumbuhannya 3,4% (US$ 1=227,54 Shillings). Pada 1985 menjadi 24.561 juta Shillings, atau pertumbuhannya jatuh menjadi 2,6%. Pada 1986 dan 1987 pertumbuhan GDP masing-masing 3,6 dan3,9. PadaPelita V yang dimulai tahun 1988, Tanzanja membutuhkan investasi besar untuk mencapai target pertumbuhan GDP sebesar 6 persen pada 1992/93.
Tahun 1962, ratio antara pendapatan/gaji tertinggi dengan gaji terendah sangat tajam, yaitu 40:1. Namun, setelah pemerintah memberlakukan pajak penghasilan pada tahun 1980, maka rationya menjadi 6:1.
Agraris
RepublikTanzania yang luasnya 945.087 km2 memiliki beragam ciri geografis dan iklimyang unik. Dataran tertinggi dan terendah benua Afrika terletak di negara tersebut. Puncak gunung Kalimanjaro mencapai 5.895 m dari permukaan laut, dan dasar danau Tanganyika mencapai 358m dari permukaan laut.
Di negara tropis ini curah hujannya berbeda-beda, baik dari daerah ke daerah maupun dari waktu ke waktu. Sekitar 21% dari wilayah negara tersebut rata-rata curah hujannya 750 mm.
Tanzania memang memiliki tantangan yang berhubungan dengan iklim dan geografisnya. Barn 5% dari luas areal daratan yang telah dijadikan tanah garapan untuk pertanian, dan hanya 2% dari tanah garapan tersebut telah mendapat pengairan dengan baik.Hingga tahun 2000 nanti, pemerintah telah merencanakan untuk memperluas tanah garapan tersebut, dari 6 juta ha saat ini menjadi 10 juta ha.
Rencana tersebut merupakan tekad Tanzania untuk menjadi sebuah negara agraris. Selama ini sektor pertanian memang memberikan andil yang sangat besar terhadap GDP (Gross Domestic Product) Tanzania. Pada tahun 1987, 61 persen dari GDP merupakan sumbangan dari sektor pertanian. Sedangkan dari sektor industry hanya 8 persen, dan sektor jasa 31 persen. Ekspor negara ini sekitar 80% dari hasil pertaniannya. Kopi, kapas, teh, cengkeh dan serat sisal merupakan hasil pertanian Tanzania yang memberikan sumbangan paling besar terhadap ekspor negara itu. Sisanya adalah tembakau, kelapa sawit, gula, coklat, kacang tanah.
Ekspor kopi, lebih dari 75% jenis kopi arabica, rata-rata mencapai 30% hingga 40 persen dari jumlah ekspor negara tersebut. Total ekspor kopi pada tahun-tahun terakhir inibisa mencapai 48.000 ton.
Sedangkan cengkeh merupakan hasil pertanian utama di Zanzibar, bahkan pernah menjadi pengekspor cengkeh terbesar di dunia. Tetapi produksi cengkeh dalam dekade terakhir menurun. Saat ini menduduki ranking keempat pengekspor cengkeh dunia.
Pada tahun 1960-an Zanzibar bisa menghasilkan cengkeh sebanyak 20 ribu ton per tahun. Namun akibat harganya kemudian menurun, terserang hama dan banyaknya penyelundupan, maka produksi cengkeh jatuh. Pada tahun 1985 produksinya hanya 1.500 ton.
Indonesia pernah menjadi konsumer cengkeh Zanzibar yang terbesar. Setelah Indonesia berhenti mengimpor cengkeh dari Tanzania, kini Singapura menggantikan kedudukan sebagai pemakai cengkeh Zanzibar terbesar.
Hubungan Dagang
Inggris merupakan partner dagang utama Tanzania. Nilai ekspor Tanzania ke Inggris pada tahun 1984 sebesar 823juta shillings, naik menjadi 1.3 milyar shilling pada tahun 1986. Sedangkan nilai impor dari Inggris, dari 1.5 milyar shilling di tahun 1984 naik menjadi 3,5 milyar shillingdi tahun 1986. Partner dagang lainnya adalah Jepang, Amerika Serikat, India dan negara-negara Eropa yang tergabung dalam MEE.
Hubungan dagang antara Indonesia dengan Tanzania selama ini memiliki nilai transaksi yang relatifk:ecil. Negara-negara Afrika yang mempunyai nilai transaksi besar dengan Indonesia belakangan ini adalah Mesir, Maroko, Algeria, Tunisia, Sudan, Kenya, dan Zambia. Dalam tahun 1989 neraca perdagangan Indonesia dengan Afrika secara keseluruhan terjadi surplus bagi lndonesia 14,7 juta dolar AS.
Sumber : ANGKATAN BERSENJATA (05/12/1991)
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XIII (1991), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 485-487.