Maj. Djen. Soeharto Menegaskan:
TDK. MUNGKIN “PERISTIWA INI” TERLEPAS DARI PD. OKNUM2 AURI
Hari Ini Para Pahlawan TNI/AD Menudju Ketempat Peristirahatan Jang Terachir [1]
Djakarta, Berita Yudha
SELESAI PENGGALIAN djenazah2 para djenderal dan perwira pertama TNI-AD Lobang Buaja, Pondok Gede, Ketjamatan Pasar Rebo, dengan penuh keharuan tapi dengan tegas Panglima KOSTRAD Majdjen Soeharto menandaskan bahwa dengan penggalian djenazah2 ini, djelaslah bagi kita jang menjaksikan dengan mata kepala sendiri betapa kedjamnja aniaja jg. Telah dilakukan petualang2 biadab dari apa jang dinamakan “Gerakan 30 September”.
Ketudjuh djenazah para Pahlawan TNI/ AD itu, enam orang djenderal dan seorang perwira pertama, diketemukan dalam keadaan tubuh jang djelas penuh siksaan. Bekas2 luka di sekudjur tubuh akibat siksaan sebelum ditembak masih membalur tubuh2 pahlawan2 kita.
Lebih djauh Panglima KOSTRAD menekankan bahwa, melihat tempat di mana djenazah itu diketemukan, jakni Lubang Buaja, daerah ini djelas merupakan bagian dari daerah Pangkalan Udara Halim. Satu fakta lagi, berkata Majdjen. Soeharto, melihat sumur jang dipergunakan tempat menanam majat ini telah pula mendjadi pusat daerah latihan sukarelawan/ sukarelawati jg dilaksanakan oleh AURI. Mereka terdiri dari Pemuda Rakjat dan Gerwani.
Mungkin mereka itu dalam rangka latihan pertahanan pangkalan tapi dengan tertangkapnja seorang anggauta Gerwani di Tjirebon jang berasal dari Djawa Tengah, teranglah mereka berasal djauh dari sini (Djakarta-red).
Demikian Panglima KOSTRAD. Dengan fakta2 berkata, lebih djauh Majdjen Soeharto mungkin apa jang di amanatkan oleh Presiden kita jang tertjinta Bung Karno bahwa AURI tidak terlibat, mungkin ada benarnja, tapi tidaklah mungkin kalau tidak ada hubungan antara oknum2 anggauta AURI dengan peristiwa pembunuhan jang kedjam ini. Kemudian dengan nada jang penuh keharuan tapi penuh kejakinan dan harapan, panglima KOSTRAD Majdjen Soeharto sebagai warga anggauta AD mengetuk jiwa dan perasaaan dari pada patriot2 anggauta AURI, bila ada oknum2 AURI jang terlibat dalam pembunuhan djenderal2 jang tidak berdosa ini mudah2an patriot2 AURI akan membersihkan djuga anggauta AURI dari petualangan2 jang terlibat.
Menutup keterangannja siang itu Majdjen Soeharto achirnja mengutjapkan terima kasihnja dan rasa sjukurnja kepada Tuhan JME jang pada achirnja menundjukkan kita bahwa semua tindakan jang tidak djudjur dan tidak baik akan tertindas. Penghargaan tinggi di berikan kepada Resimen RPKAD, KKO, satuan2 lain dan rakjat jang telah membantu usaha penggalian djenazah para djenderal. Hadir pula dalam penggalian djenazah jang djadi korban kaum kontra revolusi.
“Gerakan 29 September” itu Direktur2 Dirin, Dirpal, Dirpom. Dirzl, Dirpang; Dirkes; Tjakra; Kapuspenad dan Wartawan2 alat Revolusi.
Para pahlawan TNI/ AD jg hari ini dimakamkan di Taman Pahlawan Kalibata itu ialah: J.M. Menteri/Panglima Angkatan Darat Letnan Djenderal TNI Ahmad Yani, Deputy III Menteri/Panglima Angkatan Darat Major Djenderal I TNI M.T. Harjono, Asisen I Menteri/Panglima Angk. Darat Major Djenderal TNI S. Parman, Deputy II Menteri/Panglima Ang. Darat Major Djenderal TNI Soeprapto, Inspektur Kehakiman AD/Oditur Brigadir Djenderal TNI Soetojo Siswomihardjo, Asisten IV Menteri/Panglima Ang. Darat Brigadir Djenderal TNI D.I. Pandjaitan dan Adjudan J.M. Menko Hankam/KASAB, Lettu C.P.M Tendean.
Sumber: BERITA YUDHA (04/10/1965)
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku I (1965-1967), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 1-2