TEKA-TEKI SELAMA 6 DJAM [1]
Bogor, Berita Yudha
Sidang Kabinet Dwikora paripurna jang tidak lengkap itu, karena beberapa Menko/Menteri terutama anggauta kabinet jang mendjadi pusat perhatian seluruh bangsa Indonesia Menko/Wk. Ketua MPRS/Ketua CC PKI “Mahaputra” D.N. Aidit tidak hadir. Sebab apa “tokoh” itu tidak hadir masih sangat bersimpang siur.
Sidang jang dimulai djam 10 lebih sedikit dan berachir tepat djam 14.00 kemarin rupanja tjukup memakan energi. WPM Subandrio jang mengenakan pakaian dinas Menteri (putih2 dengan 4 buah bintang emas dimasing2 leher badjunja) tampak lesu keluar dari ruangan. Kemudian duduk disebuah kursi membelakangi tembok menghadap halaman belakang Istana Bogor djauh terpisah dengan jang lain sambil makan. “Keangkeran” Pak Ban itu rupanja bikin segan Menteri2 lainnja, baik Menteri Sipil maupun Militer. Hanja Menteri/Sekdjen EN Sudibjo senjum2 dan bitjara2 sedikit dari djarak 3 meteran.
Begitu djuga Brigdjen (Pol) Sutarto, perwira tinggi AKRI jang diperbantukan kepada WPM Subandrio.
Pangak Irdjen Pol. Sutjipto Judodihardjo jang dengan tegas mengutuk petualangan kontra Revolusioner “Gerakan 30 September” itu djuga makin rapat mengatupkan bibirnya. Dari raut mukanja djelas terbajang ketegangan batin jang ditekan.
Tidak lama kemudian muntjul Pak Marta, Men/Pangal, dengan rambut agak kusut. Kemudian senjum sedikit setelah melihat wartawan2 jang sudah tidak sabar menanti.
Sedang Men/Pangau Omar Dani sama sekali tidak menampakkan diri, walaupun djuga hadir dalam sidang.
Lain lagi dengan Menteri2 dari ABRI, chususnja Angkatan Darat, kelihatan tenang2 sadja dikerumuni Menteri2 dari golongan Agama dan golongan sipil.
Menko/Ketua BPK Sri Sultan Hamengku Buwono IX tenang seperti biasanja, muntjul dari pintu tengah bergandengan tangan dengan Menko Adam Malik. Senjum sedikit, terus belok kekiri menudju kemedja sebelah Timur dimana djuga duduk WPM II Leimena jang tampak kali ini tidak “rustig”.
Dari sekian kedjadian jang memang semuanja serba aneh itu, ada satu hal jang paling menondjol. M.H. Lukman, tokoh PKI jang mendjabat Menteri Wk. Ketua DPRGR, rupanja tidak bisa mengendalikan emosinja. Sambil menudju kemobilnja ia melambai-lambaikan tangan dengan muka berseri-seri.
Dikalangan para wartawanpun tidak kurang keanehan jang timbul. Ketjuali jumlahnja jang lebih dari biasa. Rekan2 wartawan Indonesia jang biasanja selalu menggerombol memisahkan diri sambil bitjara “ketjil2”, kemarin tampak murah senjum dan akrab sekali.
Sumber: BERITA YUDHA( 07/10/1965)
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku I (1965-1967), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, Hal 12-13.