TERBIT LAGI DUA BUKU MENGENAI PAK HARTO

TERBIT LAGI DUA BUKU MENGENAI PAK HARTO[1]

Jakarta, Suara Karya

Dua buah buku mengenai Pak Harto, masing-masing berjudul “Dari Era Pergolakan Menuju Era Swasembada” dan ” The Next 25 Years Indonesia’s Journey Into the Future” diserahkan pengarangnya Prof. Dr. Donald W. Wilson kepada Presiden Soeharto, di Istana Negara, Selasa (11/2).

Buku pertama merupakan terjemahan dari judul aslinya “The Long Joufrey From Turmoil To Self-suffiency “, juga ditulis oleh Prof. Dr. Donald W. Wilson dan diteljemahkan oleh Ir Sulaemen Krisnadhi MSc.

Kedua buku tersebut diterbitkan oleh Yayasan Persada Nusantara tahun 1992, dan mengungkapkan keberhasilan Presiden Soeharto dalam memimpin bangsa dan negara Indonesia. Dalam buku “Dari Era Pergolakan Menuju Era Swasembada”, dijelaskan secara gamblang tentang sejarah kebudayaan dan peradaban Indonesia, ideologi Pancasila, pemberontakan G-30-S/PKl dan peranan Pak Harto mengatasi kemelut bangsa Indonesia pada masa itu.

Pada Bab VI buku tersebut, penulis menguraikan tentang sikap Pak Harto dan Orde Baru dalam usaha memantapkan sistem perekonomian dan politik Indonesia yang rusak sampai sebelum tahun 1965.

Dalam buku itu dijelaskan pula bagaimana usaha Indonesia memantapkan sistem perekonomiannya sampai berhasil mencapai swasembada beras, dari sebuah negara yang tadinya mengimpor bahan makanan pokok rakyat itu. Tidak itu saja ,Wilson menulis tentang situasi perekonomian Indonesia dalam era ledakan minyak.

Berbagai masalah sosial, seperti pembangunan pendidikan, pelayanan kesehatan masyarakat, perkembangan wanita, transmigrasi, perumahan dan agama tidak luput dari perhatian Wilson. Indonesia sebagai satu negara berkembang yang memainkan peranannya dengan berarti baik di tingkat regional dan intemasional, juga mendapat sorotan.

Masalah Timtim

Dalam bab terakhir dari buku itu, memuat tentang masalah Timtim. Wilson berpendapat dengan adanya bukti yang kuat dan pengalaman yang terus-menerus, menunjukkan Timtim lebih makmur dan bergerak terus menuju masa depan yang lebih baik. “Adanya pendapat bahwa Republik Indonesia telah melancarkan kebijaksanaan ekspansionisme yang agresif, adalah tidak benar, “tulisnya.

Dalam

“The Next 25 Years Indonesia ‘s Journey Into The Future”, Wilson memaparkan hal-hal yang lebih aktual, seperti soal suksesi dan pendapat Pak Harto tentang itu, peranan ABRI dalam sistem demokrasi Pancasila, peranan iptek dalam usaha pembangunan di Indonesia dan lain sebagainya .

Wilson mengetengahkan pula bagaimana pemerintah mengatasi masalah kesenjangan sosial, masalah WNI, kemajemukan dalam masyarakat Indonesia, berbagai masalah yang bertalian dengan isu umum yang berhubungan dengan kemajemukan itu.

Donald Wilson menjadi Presiden keenam dari Pittsburg State University dan Chief Executive Officer kedelapan pad a tanggal 1 Desember 1983. Lahir di Poona, Indiana, Amerika Serikat, 9 Januari 1938, ia gemar membaca, menulis, mengajar, wisata, lari, berkemah, mendaki gunung, dan olahraga beladiri seperti karate dan yudo.

Hindu Dharma

Presiden di tempat yang sama juga menerima Pengurus Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) yang dipimpin Ketua Umumnya Ida Pedanda Gede Putra Telaga yang menyampaikan ketetapan basil Maha Sabha (Musyawarah Nasional Majelis Tertinggi Umat Hindu Indonesia) ke VI pertengahan  September  1991.

Ketua PHDI Made Sudhiarta kepada Presiden menyampaikan keputusan Maha Sabha VI, antara lain mengenai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga, program kerja dan pengesyahan susunan Pengurus Harian PHDI masa bhakti 1991-1996.

Juga dilaporkan terbentuknya Panitia Peringatan Dharma Santi bersama Hari Raya Nyepi Tahun Caka 1914 Korpri dan umat Hindu Indonesia yang puncak acaranya secara nasional akan diselenggarakan di Jakarta, 9 April mendatang. Diharapkan Presiden akan hadir dalam acara tersebut, sekaligus membelikan amanat pada puncak acara tersebut. (S-05)

Sumber: Suara Karya ( 12/02/1992)

___________________________________________________

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XIV (1992), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 687-688

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.