TIGA ISSUE JANG SENSITIF DALAM PEMBINAAN KESATUAN BANGSA

TIGA ISSUE JANG SENSITIF DALAM PEMBINAAN KESATUAN BANGSA:

Soal Agama, Suku/Ras Dan Sipil/Militer [1]

 

Djakarta, Kompas

Ketua MPRS Djenderal Nasution hari Rabu ketika menerima Pimpinan Lembaga Pembinaan Kesatuan Bangsa (LPKB) Pusat diruang kerdjanja di Merdeka Barat telah memberikan beberapa petundjuk berharga.

Dinjatakannja, bahwa ada 3 issue jang sensitif sekali bagi kesatuan bangsa jang oleh kolonialisme dahulu dan oleh subversi serta belakangan oleh PKI/ Orla diexploitasi, jaitu: Soal agama, dengan mempertentangkan Islam dengan Kristen dan Islam dengan Pantjasila. Soal Suku dan Ras. Dan soal sipil dan militer, soal ABRI dengan parpol.

Ketiga issue ini telah diasah dan diexploitasi oleh PKI/ Orla dimasa pra­-Gestapu dan terus sampai sekarang.

Sebenarnja setjara azas dan hakiki tidak ada persoalan lagi, karena baik Pantiasila UUD 45 maupun Ketetapan2 SU IV MPRS sebagai sebenarnja dalam Orba telah memberikan landasan idiil dan operasionil jg teguh untuk kesatuan dan persatuan sesuai dengan kalimat Bhineka Tunggal Ika, jang urgen ialah integrasi dan mengenai keturunan asing, assimilasi sosial dan ekonomi setjara bertahap2 berentjana.

Setjara fisik perlu dinjatakan pusat2 ekonomi jang praktis eksklusif.

Setjara hukum dan operasionil perlu usaha2 asing dibatasi kepada sektor dan tempat jang masih diperlukan dan dalam transisi “di-joint-kan” dengan usaha2 nasional dalam pola-pola ekonomis tertentu, sehingga tidak mematikan usaha, modal serta pengalamannja itu, tapi memanfaatkannja untuk pembangunan nasional. (DTS)

Sumber: KOMPAS (12/10/1967)

 

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku I (1965-1967), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 768-769.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.