TIGA MASALAH BARU JANG HARUS SEGERA DI GARAP [1]
- Mentjiptakan Demokrasi Jang Sehat, Ekonomi dan Pelita serta Pemberantasan G30S/PKI & Perongrong Pantjasila dan UUD’45.
Padang, Angkatan Bersendjata
Panglima Kodam III/17 Agustus Brigdjen Widodo mengatakan, bahwa kini ada tiga masalah besar nasional jang harus kita garap ialah mentjiptakan demokrasi jang sehat, ekonomi dan pembangunan lima tahun, serta pemberantasan sisa2 G.30.S/PKI dan perorangan Pantjasila dan UUD 45.
Hal itu dikatakan oleh Pangdam II dalam sambutan pada upatjara serah terima djabatan Wa Kasdam III dari Kolonel Slamet kepada Kol. Wadi Supartaatmadja, dan pelaporan diri Asisten I Kaskodam III jang baru Letkol Soeharto dan Pa Zidam III jang baru Letkol Suwarso pada hari Djumat jbl di gedung Sasana Karya Padang.
Masih Ada Kegiatan2 Extra Parlementer
Panglima dalam menguraikan masalah jang pertama, jaitu mentjiptakan demokrasi jang sehat, menjatakan bahwa masih ada di daerah Sumatera Barat dan Riau usaha2 atau kegiatan jang extra parlementer, tidak konstitusionil.
Dalam alam demokrasi jg sehat praktek2 extra parlementer dan inkonstitusionil seperti pada masa pra-gestapu harus dibersihkan. Praktek2 ala PKI hendaknja tidak lagi diulangi sekarang.
Menjinggung masalah ekonomi dan Pembangunan Lima Tahun (pelita) antara lain Panglima mengemukakan, bahwa TNI/AD berkewadjiban untuk menundjangnja, termasuk djuga Rentjana Induk Pembangunan Lima Tahun Angkatan Darat (Repelitad).
Djangan Salah Gunakan Seragam ABRI
Djuga dibidang ekonomi, Panglima mengatakan agar diamankan oleh semua pedjabat dan petugas, bahwa memberi kesedjahteraan bagi pradjurit dan keluarganja, kita harap berpegang kepada peraturan perundang2an jang ada.
Ditanja oleh Brigdjen Widodo: “Saudara djangan menjalahgunakan seragam ABRI untuk sesuatu alasan kesedjahteraan”.
Sisa2 PKI Masih Ada Dalam Tubuh ABRI
Mengenai masalah pemberantasan sisa2 Gestapu/PKI serta perongrongan Pantjasila dan UUD 1945, Panglima memperingatkan, bahwa dari pedoman dokumen serta kenjataan hasil pemeriksaan jang ada menundjukkan bahwa sisa2 PKI masih sadja ada dalam tubuh ABRI, aksi2 pemerintah, sipil, parpol dan lembaga2 masjarakat jg sebagai infiltran, karunia dan masjarakat harus waspada.
Perongrongan Pantjasila th 1945, Panglima tegas mendjaga sikapnja sebagai unsur pertahanan jang sangat bertentangan. (DTS)
Sumber: ANGKATAN BERSENDJATA (13/05/1969)
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku II (1968-1971), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 367-368.