TNI/AD TAK BISA TERIMA GUGURNJA PARA DJENDERAL SBG “RIMPEL IN DE OCEAAN”[1]
Djakarta. Angkatan Bersenjata
WAPANGAD Letdjen Panggabean Selasa siang menjatakan didepan appel bendera jang bersamaan waktunja dengan HUT Karyawan TNI/AD bertempat diaula Depad bahwa pengchianatan jg ditimbulkan oleh Gestapu/ PKI adalah merupakan pukulan kepada Korps TNI/AD jang mengakibatkan gugurnja Perwira Utama dan pimpinan AD termasuk Menteri Panglima A.D. Djenderal Anumerta Yani. Oleh AD tidak dapat dianggap sebagai kedjadian biasa didalam revolusi dan oleh TNI/AD tidak diterima sebagai “Een rimpel in de oceaan” tetapi adalah merupakan tantangan terhadap Revolusi PantjaSila dan merupakan tantangan terhadap kebenaran dan keadilan.
Tugas pokok TNI/AD, kata Letdjen Panggabean adalah menegakkan keadilan dan kebenaran, mengemban tuntutan hati nurani rakjat jang berarti menegakkan Negara Hukum dan UUD ’45. Untuk itu kita bersedia bertempur dan berperang, sebagai konsekwensinja, kata Wapangad Letdjen Panggabean
Sementara itu, Depurty Chusus Men/Pangad Majdjen Kusno Utomo menjatakan bahwa suatu regu, peleton, kompi maupun Bataljon jang bertanggung djawab adalah Komandannja. Demikian djuga sebagai seorang Kepala Negara adalah jang bertanggung djawab terhadap seluruh persoalan Nasional dan Negara untuk tidak melepaskan tanggung djawabnja dengan mentjutji tangan, terhadap salah satu tugas jang dibebankan kepadanja.
Menjinggung soal revolusi sudah selesai atau belum, oleh Majdjen Kusno Utomo dikatakan bahwa hal itu bukanlah merupakan soal bagi TNI/AD. Jang penting bagi TNI/AD akan selalu berdjuang terus selama kemakmuran belum ditjapai. Sebab bagi TNI/AD tidak ada waktu diam dan berhenti apalagi dengan lenggang, tetapi TNI/AD bertekad untuk berdjoang terus mengisi kemerdekaan dan dengan perdjoangan dengan tidak hanja omong kosong, demikian Deputy Chusus Men/Pangad Majdjen Kusno Utomo. (DTS)
Sumber: ANGKATAN BERSENJATA (18/01/1967)
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku I (1965-1967), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 716-717.