TUNTUTAN TERUS MENGALIR BUBARKAN PARPOL & ORMAS JANG TERSANGKUT GESTAPU

TUNTUTAN TERUS MENGALIR BUBARKAN PARPOL & ORMAS JANG TERSANGKUT GESTAPU [1]

 

Djakarta, Berita Yudha

PARKINDO (Partai Kristen Indonesia) PMKRI (Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia) Orzanisasi2 Buruh projek “Tjilegon”, masing2 SARBUMUSI, GOBSI-INDONESIA, KBBT/Buruh Marhaenis. Veteran PKRI, para pedjuang 14 Pebruari 1946 Sulawesi Utara, dan Kongres I Gerakan Buruh Perkebunan Sarbumusi, dalam pernjataan ikut berduka tjita atas gugurnja 7 Pahlawan Revolusi sebagai akibat terror biadab oleh gerombolan subversive kontra-revolusi jang menamakan dirinja “Gerakan 30 September”, djuga menuntut supaja dalam waktu sesingkat2nja membubarkan parpol dan ormas2nja jang bernaung dibawah pandji partai politik tersebut. Djuga dituntut supaja idjin terbit semua surat kabar/ mass-media jang mendukung gerombolan kontra-revolusi “Gerakan 30 September”, tsb. Ditjabut.

PMKRI (Perhimpunan Mahasiswa Katholik Republik Indonesia) dalam pernjataannja, setelah menimbang bahwa setiap gerakan kontra revolusioner harus dikikis habis sampai keakar-akarnja demi terlaksananja tjita2 revolusi jg berlandaskan Pantjasila, kemudian memohon kepada PJM Presiden/Pemimpin Besar Revolusi/Panglima Tertinggi ABRI, supaja segera membubarkan Partai Komunis Indonesia (PKI), Pemuda Rakjat, Gerwani, SBPU/SOBSI dan ormas2 jang ada hubungannja dengan PKI.

Memohon kepada PJM Presiden/Pemimpin Besar Revolusi/Panglim Tertinggi ABRI supaja segera membubarkan/memetjat/menghukum ormas2 maupun oknum2 jang mendukung/bersimpati dengan Gerakan Kontra revolusi 30 September.

Menjatakan bela sungkawa jg se-dalam2nja atas gugurnja 6 (enam) djendral dan 1 (satu) perwira I TNI korban2 lainnja akibat kebiadaban/keganasan golongan kontra revolusi 30 September.

Semoga arwah2 mereka sedjahtera disisi Tuhan

Menginstruksikan:

Kepada Mahasiswa Katolik

Anggota PMKRI

  1. Mengadakan aksi2 doa bagi arwah2 para pahlawan revolusi, jang telah gugur akibat perbuatan ganas/biadab dari gerakan kontra revolusi 30 September
  2. Terus menerus membantu PJM Presiden/Pemimpin Besar Revolusi/ Panglima Tertinggai ABRI dalam menumpas gerakan kontra revolusi 30 September
  3. Bersama-sama dengan kekuatan progresip lainnja terus menerus mengadakan massa aksi untuk mengganjang gerakan kontra revolusi 30 September dan antek2nja.
  4. Tetap siap siaga dan mempertinggi kewaspadaan disegala bidang demi keselamatan Negara dan Geredja

Pimpinan Pusat Gerakan Buruh Perkebunan Sarbumusi setjara tegas menjatakan:

  1. Gerakan Buruh Perkebunan Sarbumusi beserta anggauta2nja tetap setia, taat dan berdiri dibelakang PJM Presiden/Panglima Tertinggi ABRI/Pemimpin Besar Revolusi/Pahlawan Islam dan Kemerdekaan dalam mengamankan adjaran2 Pemimpin Besar Revolusi dan Pantja Azimat Revolusi.
  2. Siap membantu Angkatan Bersendjata dalam usaha untuk memulihkan keamanan
  3. Apa jang disebut “Gerakan 30 September” djelas petualang kontra revolusi
  4. Apa jang disebut “Gerakan 30 September” dengan perbuatan jang biadab djelas dan njata telah didalangi oleh PKI dan antek2nja jang bernaung dalam pandji2 PKI.
  5. Turut bela sungkawa sedalam2nja atas gugurnja Pahlawan2 Revolusi, almarhum Djenderal TNI Ahmad Yani, Letdjen Soeprapto, Letdjen Harjono, Letdjen S. Parman, Majdjen Sutojo, Majdjen D. I. Pandjaitan dan Kapten P. Tendean.

Selandjutnja Pimpinan Pusat Gerakan Buruh Perkebunan Sarbumusi mendesak kepada PJM Presiden/Panglima Tertinggi ABRI/Pemimpin Besar Revolusi/Pahlawan Islam dan Kemerdekaan agar;

  1. Dalam waktu jang sesingkat2nja membubarkan Partai Komunis Indonesia, Pemuda Rakyat Gerwani, Serikat Buruh Pekerdjaan Umum/Sobsi, serta semua ormas jang ternaung dalam pandji PKI dan meraka jang turut serta mendalangi dan/atau bekerdja sama dengan apa jang menamakan dirinja “Gerakan 30 September”.
  2. Mentjabut izin terbit untuk selama-lamanja semua surat kabar/media publikasi lainnja jang langsung maupun tidak langsung telah mendukung dan/atau membantu apa jang menamakan dirinja “Gerakan 30 September”. Harian Rakjat, Warta Bhakti , Bintang Timur, Kebudajaan Baru, Ekonomi Nasional, Gelora Indonesia dll.
  3. Bersihkan Kabinet Dwikora, Lembaga2 Negara. Front Nasional, LKBN Antar, Front Pemuda, PPMI, PWI, MMMI, dll. Dari Oknum2 jang terlibat, mendukung, membantu dan/atau bersimpati kepada “Gerakan 30 September”.
  4. Hukum mati merekajang terlibat mendukung, membantu “Gerakan Kontra Revolusi 30 September” sesuai dengan Hukum2 Revolusi jang berlaku.
  5. Sita semua alat2/kekajaan untuk Organisasi2/Oknum2 Kontra Revolusi tersebut dan didjadikan milik Negara.

Organisasi2 Buruh Projek Pabrik Badja “Trikora” Tjilegon SARBUMUSI, GOBSI -INDONESIA, KBBT/BURUH MARHAENIS DAN VETERAN PKRI dari projek pabrik badja Trikora Tjilegon, dalam pernjataannja menjatakan:

  1. Berdiri sepenuhnja tanpa reserve dibelakang Presiden/Panglima Tertinggi Angkatan Bersendjata Republik Indonesia/Pemimpin Besar Revolusi Indonesia Bung Karno
  2. Mengutuk perbuatan biadab Kontra Revolusi dengan apa jang dinamakan “Gerakan 30 September/Dewan Revolusi Indonesia”.
  3. Menuntut pembubaran Parpol2/0rmas2/Perorangan jang mendalangi/tersangkut/sympatisan kepada Gerakan Kontra Revolusi tersebut.

Parkindo

Segenap warga Parkindo dan Ormas2 Kristen di seluruh Nusantara tidak membenarkan dan menentang dengan sekeras keras2nya apa yang menamakan dirinja “Gerakan 30 September’ dengan segala perbuatannja jang terkutuk dan tidak berprikemanusiaan.

DPP Parkindo dan DPP Ormas2 Kristen menginstuksikan kepada semua warga Parkindo dan Ormas2 Kristen diseluruh nusantara dengan segala kekuatan jang ada padanja membantu sepenuhnja Pemerintah / ABRI dalam setiap usaha pengamanan dan penertiban Tanah Air dibawah Komando PJM Presiden/Pemimpin Besar Revolusi/Pangliam Tertinggi ABRI Bung Karno, penggali Pantjasila.

DPP Parkindo dan DPP Ormas2 Kristen menginstruksikan kepada segenap warga Parkindo dan ormas2 Kristen diseluruh nusantara untuk tetap mempertinggi kewaspadaan dan kesiap-siagaan dan menghindarkan diri setiap provokasi dan insinuasi jang mengatjaukan dan mengadu-dombakan jang datang dari pihak nekolim, kontra revolusi dan antek2nja baik dari dalam dalam maupun dari luar negeri.

DPP Parkindo dan Ormas2 Kristen memohon dan mengandjurkan kepada PJM Presiden Pemimpin Besar Revolusi/Panglima Tertinggi ABRI Bung Karno untuk segera mengambil tindakan jang tegas dan tepat terhadap semua oknum2 jang turut dalam apa jg. Menamakan diri “Gerakan 30 September”.

Segenap warga Parkindo dan Ormas2 Kristen tetap membulatkan tekad setia dan patuh kepada kepemimpinan PJM Presiden Pemimpin Besar Revolusi Bung Karno dan dengan penuh disiplin dan tanggung djawab melaksanakan Komando/Perintah PJM, membela mengamankan dan menjelamatkan Negara Kesatuan Republik Indonesia jang berasaskan Pantjasila dan berhaluan Manipol Usdek.

Partai Islam PERTI dalam pernjataannja menegaskan sekali supaja orpol/ormas/dan semua antek2nja jang mendalangi langsung atau tidak langsung peristiwa apa jang dinamakan “Gerakan 30 September”. dibubarkan dalam waktu sesingkatnja dan dinjatakan sebagai organisasi terlarang.

Dewan Pimpinan Tjabang IPKI Kabupaten Pekalongan dalam pernjataannja mendukung dan memperkuat pernjataan DPPnja, tetap setia serta berdiri dibelakang Presiden/Panglima Tertinggi ABRI/Pemimpin Besar Revolusi Bung Karno dan mengutuk pengchianatan petualangan kontra revolusi apa jg. Menamakan dirinja “Gerakan 30 September’.

Ikatan Karyawan Gedung Pola dalam ikranja mengutuk perbuatan kontra revolusi apa jg menamakan dirinja “Gerakan 30 September” dan tetap sepenuhnja berdiri dibelakang Presiden/Panglima Tertinggi ABRI/Pemimpin Resar Revolusi Bung Karno.

Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Karyawan Aneka Niaga II selain mengutuk tindakan2 jg. biadab dan diluar perikemanusiaan kaum kontra revolusi apa jang menamakan dirinja “Gerakan 30 September”, djuga menuntut agar Pemerintah beserta Angkatan Bersendjata dengan segera menumpas dan habis kontra revolusi tersebut serta membubarkan semua orpol/ormas serta alat2 propagandanja dan antek2nja apa jang menamakan dirinja “Gerakan 30 September”.

Front Pelaut Indonesia mengutuk perbuatan kontra revolusi apa jang menamakan dirinja “Gerakan 30 September” dan berdiri kompak dibelakang Preside/Pemimpin Besar Revolusi/Panglima Tertinggi ABRI/Nachoda Agung Bung Karno serta turut belasungkawa atas gugurnja para Pahlawan Revolusi akibat terror kaum kontra revolusioner dari apa jang dinamakan “Gerakan 30 September” .

Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Karyawan Pantja Niaga beserta 3500 orang anggautanja mengutuk sekeras2nja perbuatan chianat dari apa jang menamakan dirinja “Gerakan 30 September”, setia dan patuh tanpa reserve kepada Bung Karno, dan menjatakan kesediaannja untuk bersama2 dengan tenaga progresif revolusioner lainnja menumpas sisa2 kaum kontra revolusi apa jang menamakan dirinja “Gerakan 30 September”.

Menteri Pembangunan Masjarakat Desa Ipik Gandamana dalam pernjataannja tidak membenarkan dan mengutuk sekeras2nja apa jang menamakan dirinja “dewan revolusi Indonesia”, tetap setia dan taat kepada Presiden/Panglima Tertinggi ABRI/Pemimpin Besar Revolusi Bung Karno, dan ikut berduka tjita sedalam2nja atas gugurnja Pahlawan Revolusi akibat pembunuhan biadab dari teroris apa jang menamakan dirinja “Gerakan 30 September”.

Ikatan Pers Mahasiswa Indonesia menjatakan turut berduka tjita atas gugurnja Pahlawan Revolusi akibat kontra revolusi apa jang dinamakan “Gerakan 30 September”, mengutuk sekeras2nja “Gerakan 30 September”. jang dinamakan “Gerakan 30 September” jang kontra revolusioner itu. Dalam pada itu IPMI turut berduka tjita atas gugurnja seorang anggautanja Albert akibat kebiadaban kontra revolusi dan selandjutnja mendesak kepada Pemerintah agar mentjabut idjin seluruh mass media milik sponsor/penjokong/simpatiasan dari apajang dinamakan “Gerakan 30 September”.

Pengurus Besar Kesatuan Buruh Departemen Perburuhan/Buruh Marhaenis djuga mengutuk perbuatan biadab petualang jang menamakan dirinja “Gerakan 30 September”, belasungkawa sedalam2nja atas gugurnja para Pahlawan Revolusi akibat kebiadaban kontra revolusi apa jang dinamakan “Gerakan 30 September”, dan mendesak kepada Pemerintah untuk mengambil tindakan tegas terhadap gerakan biadab itu baik orpol, ormas dan oknum jang ikut serta membantu kontra revolusi apa jang menamakan dirinja “Gerakan 30 September”.

Jajasan Film Mahasiswa Indonesia dengan seluruh anggautanja mengutuk sekeras2nja “Gerakan 30 September” jang kontra revolusi itu, menjatakan taat kepada Pemimpin Besar Revolusi Bung Karno untuk menumpas apa jang dinamakan , “Gerakan 30 September”, serta menjatakan turut berdukatjita atas gugurnja para Pahlawan Revolusi apa jang dinamakan “Gerakan 30 September”.

Pengurus Besar Pelopor Pembangunan Semesta tidak dapat membenarkan dan mengutuk perbuatan dan tindakan jang dilantjarkan oleh apa jang menamakan dirinja “Gerakan 30 September” dan tetap setia dan taat berdiri dibelakang Presiden/Panglima Tertinggi ABRI/Pemimpin Besar Revolusi Bung Karno.

Angkatan Muslimin Indonesia mengutuk sekeras2nja apa jg dinamakan “Gerakan 30 September” jang merupakan terror dan kontra revolusi, berduka tjita atas gugurnja Pahlawan Revolusi akibat korban apa jang dinamakan “Gerakan 30 September”, dan mendukung tuntutan NU; PSII dan PERTI kepada Presiden/Panglima Tertinggi ABRI/Pemimpin Besar Revolusi Bung Karno untuk membubarkan partai/ormas jang mendalangi dan menjokong apa jang dinamakan “Gerakan 30 September”,

Persatuan Karyawan Aduma Niaga I menjatakan tetap setia dan hanja mengakui Presiden Sukarno, mengutuk tindakan kontra revolusioner jang menamakan dirinja “Gerakan 30 September’, dan mendesak kepada Pemerintah agar segera menumpas habis sampai keakar2nja orang2 atau golongan atau ormas/orpol jang ikut mendalangi atau mendukung gerakan kontra revolusioner jang menamakan dirinja “Gerakan 30 September’

Himpunan Ahli Bangunan Kapal dan Mesin Kapal Indonesia menjatakan mengutuk sekeras2nja tindakan biadab gerakan kontra revolusioner apa jang menamakan dirinja “Gerakan 30 September’ , turut berduka sedalam2nja atas gugurnja para Pahlawan Revolusi akibat korban keganasan petualangan gerombolan kontra revolusioner apa jg menamakan dirinja “Gerakan 30 September” .

Presidium Badan Musjawarah Pimpinan Pusat Serikat Buruh/Serikat Pekerdja/Ikatan Karyawan Deperdag mengutuk sekeras2nja perbuatan jang biadab apa jang menamakan dirinja “Gerakan 30 September” dan memohon kepada Presiden/Panglima Tertinggi ABRI/Pemimpin Besar Revolusi Bung Karno untuk menghukum seberat2nja para petualang kontra revolusi tersebut serta membubarkan semua parpol/ormas dan sebagainja jang mendalangi/ mendukung/bersimpati kepada apa jg menamakan “Gerakan 30 September’.

Generasi Muda Karet mengutuk sekeras2nja perbuatan kedji kaum kontra revolusi apa jang menamakan dirinja “Gerakan 30 September” jang mentjoba melakukan coup dan telah melakukan pembunuhan2 jang tidak mengenal perikemanusiaan dan karenanja mengusulkan dan mendesak kepada Pemerintah agar diambil tindakan jang tegas terhadap kaum kontra revolusioner tersebut.

Sumber: BERITA YUDHA(08/10/1965)

 

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku I (1965-1967), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, Hal 24-31.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.