ULAMA JATIM ADAKAN TASYAKURAN ATAS KEBERHASILAN PAK HARTO KE BOSNIA

ULAMA JATIM ADAKAN TASYAKURAN ATAS KEBERHASILAN PAK HARTO KE BOSNIA[1]

 

Jakrata, Republika

Keberanian dan keberhasilan Presiden Soeharto mengunjungi medan peperangan di Bosnia Herzegovina menimbulkan kekaguman dan keharuan umat. Bahkan oleh ulama Jatim, kunjungan ke Sarajevo itu dinilai sebagai jasa besar Presiden RI terhadap kaum muslim Bosnia. Oleh karena itu ulama Jatim akan mengadakan tasyakuran bagi Presiden pada Senin, pekan depan.

Para ulama tersebut juga mengharapkan agar keberhasilan itu menjadi pemicu bagi negara Islam (negara-negara yang tergabung dalam OKI) lain untuk mendukung terciptanya perdamaian di dunia, khususnya Bosnia. “Kunjungan Pak Harto itu mempunyai dampak politik internasional yang cukup besar sekaligus juga membuka kesadaran PBB yang selama ini terasa kurang peranannya dalam menangani persoalan­ persoalan  seperti itu,” kata Malik Fajar, Rektor Unmuh Malang, kemarin. Sependapat dengan Malik Fajar, K.H. Wachid Khozin dari Pondok Pesantren Guluk-Guluk- Sumenep, Madura, menilai bahwa kunjungan tersebut mempunyai makna yang cukup dalam bagi petjuangan umat Islam di Bosnia Herzegovia. “Apalagi dalam kapasitasnya sebagai Kepala Negara, Ketua Gerakan Non Blok, dan salah seorang pimpinan OKI, jelas kehadirannya memberikan arti tersendiri. Beliau juga merupakan satu-satunya pimpinan sebuah negara yang berani berkunj ung ke Bosnia,” tandasnya. Bahkan, tambah K.H. Wachid, ulama Jatim akan mengadakan tasyakuran atas keberanian serta keberhasilan Presiden Soehmio dalam kunjungannya itu. Ia juga telah mengadakan koordinasi dengan MUI Jatim dan beberapa ulama sehubungan dengan rencananya itu.

“Mengenai tempat pelaksanaan acara tasyakuran tersebut sebagai alternatif pertama adalah Pondok Pesantren Guluk-Guluk. Meski begitu, tempat itu bisa saja berubah tergantung perkembangan  nanti dan kesempatan yang lain,” ujar kyai Swnenep itu.

Menurut K.H.Wachid, kunjungan Pak Harto tersebut akan memberikan moril yang sangat besar artinya bagi perjuangan umat Islam Bosnia.

“Paling tidak, mereka yang selama ini memusuhi umat Islam Bosnia, paling tidak sekarang akan berpikir ulang untuk melakukan agresi dan penekanan terhadap umat Islam di Bosnia yang selama ini hidup dalam desakan dan tekanan dari kiri kanan,” ungkapnya bangga.

Solidaritas Islam

Makna lain dari kunjungan Presiden Soeharto akan menambah semangat serta solidaritas umat Islam Indonesia terhadap muslim Bosnia. “Begitu juga dengan solidaritas negara-negara Islam serta negara-negara Gerakan Non Blok. Secara tidak Iangsung, ini menunjukkan betapa besar cintanya Pak Harto terhadap umat Islam dan perdamaian dunia,” tandasnya. Atas dasar itulah, katanya, ulama Jatim benar­ benar salut dan akan mengadakan tasyakuran.

Dengan kunjungan tersebut, menurut Malik Fajar, ada dua kepentingan mendasar yang telah dimainkan dengan baik oleh Kepala Negara RI: Pertama, memberikan dampak psikologis yang amat kuat terhadap perjuangan masyarakat muslim Bosnia. Kedua, mempunyai dampak politik Internasional yang cukup besar.

“Kehadiran Pak Barto bukan hanya semata-mata sebagai Presiden tapi juga atas nama bangsa Indonesia, tapi juga sebagai Kepala GNB. Oleh karena itu, paling tidak akan menyadarkan peran PBB maupun AS yang selama ini kurang maksimal,” ujar Malik.

Sementara itu, Wakil Ketua MUI Jatim dr. Saleh Al-Jufri mengaku telah berkoordinasi dengan K.B. Wachid Khozin sehubungan dengan rencana tasyakuran tersebut “Kami benar-benar bangga dan bersyukur atas keberhasilannya. Perlu diketahui, selama dalam kunjungannya ke Bosnia, ulama Jatim banyak yang bersujud mendoakan Pak Barto agar selamat dalam kunjungannya itu dan pulang membawa keberhasilan. Ternyata keduanya dapat diraih, oleh karena itu kami amat bersyukur,” tandas Saleh. Dengan keberaniannya itu, kata Saleh, Pak Barto benar-benar menunjukkan jati dirinya sebagai seorang Kepala Negara yang mempunyai wawasan cukup luas dan komitmen terhadap perdamaian cukup tinggi.

“Sudah semestinya kalau bangsa Indonesia bangga dan mengacungkan jempol kepada Pak Harto. Oleh karena itu, dengan adanya tasyakuran yang akan diadakan oleh ulama Jatim kita harapkan keberhasilan itu bisa ditindaklanjuti oleh negara­ negara Islam yang lain,” tandasnya. (mms/hdi)

Sumber: REPUBLIKA (16/03/ 1995)

_________________

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVII (1995), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 174-176.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.