WALAWA SEBAGAI SUMBER ILMU PENGETAHUAN DAN INTELEGENSIA ^[1]

. Demokratisasi dan Regenerasi dalam Bidang Hankam sangat Urgent

. Tidak Seorangpun dan Mahasiswa jang Dibebaskan dan Walawa

Djakarta, Berita Yudha

Menteri Pertahanan Keamanan/Panglima Angkatan Bersendjata Djenderal Soeharto dalam sambutannja pada peringatan HUT I Walawa di Senajan hari Sabtu menegaskan bahwa pembukaan 4 pilot projek Walawa ini, pada dasarnja bukan sadja merupakan peristiwa jg penting bagi perkembangan sistim Walawa pada umumnja, tetapi lebih daripada itu sesungguhnja telah memberikan arti jang lebih dalam dan prinsipiil.

Jaitu penegasan tentang adanja demokrasi dalam sistim Pertahanan Keamanan Rakjat Semesta atau Hankam Rata dan djuga demokratisasi dalam tubuh Hankam/ABRI. Kesemuanja itu diwudjudkan dalam pelaksanaannja oleh rakjat, dari rakjat dan untuk rakjat.

Dengan pelaksanaan sistim Walawa ini diperguruan2 tinggi sebagai sumber ilmu pengetahuan dan sumber inteligensia, maka dapatlah diharapkan dalam waktu singkat, negara kita akan memiliki sardjana2 tjalon pemimpin bangsa jang bukan sadja mampu untuk melaksanakan tugas meningkatkan kemakmuran rakjat, tetapi djuga mahir mengabdi dalam bidang pertahanan keamanan rakjat.

Dalam pada itu telah diungkapkan perdjoangan mahasiswa jang selama ini merupakan gerakan perintis dalam perdjuangan menegakkan dan memelihara kemerdekaan bangsa Indonesia. Peranan mahasiswa setjara njata telah membuktikan dalam bentuk korps Mahasiswa. Tentara Peladjar dan Mobilisasi Peladjar dimasa Perang Kemerdekaan Perdjoangan pembebasan Irian Barat dan jang terachir ini penumpasan pemberontakan G.30.S/PKI.

Dengan demikian djelaslah peranan mahasiswa didalam sedjarah perdjoangan sangatlah menondjol. (DTS)

Sumber: BERITA YUDHA (05/08/1968)

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku II (1968-1971), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 153.