Wapangsar Kogam Djend. AH. Nasution: DJALANKAN OPERASI AMPERA UNTUK KIKIS HABIS PARASIT-PARASIT NEGERA
Sudah Sewadjarnja Korban Fitnah Segera Dibebaskan [1]
Djakarta, Angkatan Bersendjata
WAPANGSAR Kogam Djenderal A.H. Nasution mengatakan bahwa iklim fitnah hingga sekarang ini belum sama sekali diselesaikan, oleh karena itu perdjoangan kita djuga belum selesai, dan dalam hal ini sudah sewadjarnja para korban fitnah segera dibebaskan, karena kita sekarang harus menegakkan keadilan dan kebenaran.
Djend. Nasution jang mengutjapkan amanatnja minggu kemarin didepan puluhan ribu masa jang memenuhi Istora Senajan dalam rangka memperingati Hariah ke-32 Fatajjat/Ansor, selandjutnja menjatakan bahwa salah satu dari Tri Tuntutan Rakjat, jaitu mengenai pembersihan Kabinet Dwikora dari oknum2 Gestapu/PKI semua jang kita tjapai sekarang ini barulah tahap pertama, djadi masih djauh sekali dari selesai.
Terhadap parasit2 Negara ini dan sesuai dengan tuntutan KAPPI/KAMI menurut Djenderal Nasution perlu didjalankannja Operasi Ampera (Operasi Budhi) untuk mengkikis habis semua parasit2 tersebut.
MPR harus bersih dari “yes-men” dan plin-plan mengenai UUD 45. Djenderal Nasution menenkankan agar pelaksanaannja betul2 didjalankan dengan konsekwen. Djenderal Nasution menjatakan keheranannja mengapa setelah kita medeka selama 20 tahun, MPR masih ada “S”nja (sifat sementaranja), padahal seharusnja MPR-lah jang harus memegang kekusaan penuh. Dalam hal ini Rakjat jang berdaulat dan berkuasa, sedang MPR merupakan pemegang atau menjalurkan kedaulatan itu.
Diharapkan hendaknja MPR betul2 dibersihan dari kaum “yes-men” mereka itu harus meretool diri mereka sendiri (retool mental).
Dalam achir amanatnja Djenderal Nasution menjerukan kepada Angkatan 66 Banser, Ansor dan semua unsur “RPKAD” dalam kekuatan progresip revolusioner hendaknja tetap mendjalankan vivere pericoloso dalam mempelopori perdjoangan memenuhi Tri Tuntutan Rakjat. Djuga diserukan supaja kita tetap selalu berada dipihak Rakjat dan di djalan Allah. (DTS)
Sumber. ANGKATAN BERSENDJATA (25/04/1966)
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku I (1965-1967), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 269-270.