Wasiat Kebangsaan Presiden Soeharto (11): Kemandirian Industri
Negara Republik Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Kepulauan Nusantara ini harus dibina dalam satu kesatuan wilayah, satu kesatuan politik, satu kesatuan ekonomi, satu kesatuan budaya dan satu kesatuan pertahanan keamanan. Untuk itu diperlukan pembangunan industri strategis sendiri guna melepaskan diri dari ketergantungan dari luar —Soeharto: Pikiran, Ucapan dan Tindakan Saya”, 1989:282
***
Kita harus terus bergerak kearah kemandirian bidang industri. Hal itu akan tercapai dengan makin banyaknya tenaga Indonesia sendiri yang mampu menguasai teknologi yang makin canggih dan keterampilan-keterampilan lainnya —Presiden Soeharto, Peresmian Purified Terephtail Acid (PTA), Plaju, Sumsel, 19-07-1986
***
Pengembangan industri penerbangan, industri kelautan dan industri modern berteknologi canggih kita lakukan justru karena kita sadar akan kesulitan besar dan kerawanan yang harus kita hadapi kelak, jika bangsa Indonesia terus-menerus bergantung pada bangsa lain dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. —“Soeharto: Pikiran, Ucapan dan Tindakan Saya”, 1989:453
***
Kewajiban kita untuk memakai produksi kita sendiri! Sekalipun belum sempurna, kewajiban kita untuk membelinya. Apa lagi kalau sudah sempurna. Mengapa kita harus membeli yang lain? —“Soeharto: Pikiran, Ucapan dan Tindakan Saya”, 1989:454
***
Negara kepulauan seperti Indonesia mutlak membutuhkan pesawat terbang dan kapal, serta juga telekomunikasi. Sekarang, besok atau lusa kita memerlukannya. Untuk mempersatukan Indonesia sebagai kesatuan wilayah, kesatuan ekonomi, kesatuan budaya kita memerlukan ketiga macam teknologi itu. Mengenai ini janganlah sampai kita nanti bergantung pada orang (negara lain) lain. Dan untuk itu kita harus memulainya sekarang, bukan nanti kalau sudah mampu. Kita harus mulai sedini mungkin dan jangan punya pikiran nanti. —“Soeharto: Pikiran, Ucapan dan Tindakan Saya”, 1989:453
***
Pembangunan industri bagi kita bukan hanya dengan mendirikan industri saja. Yang sangat penting adalah pembangunan industri itu harus sebanyak mungkin ditangani oleh tenaga-tenaga Indonesia sendiri, termasuk rancang bangun dan perekayasaan. —Presiden Soeharto, Peresmian Pabrik Pupuk Kaltim I & II, 29-10-1984
***
Jika dalam pembangunan pabrik-pabrik yang makin canggih kita masih memerlukan tenaga asing, maka hadirnya tenaga-tenaga asing itu justru harus kita manfaatkan sebaik-baiknya guna alih teknologi dan keterampilan —Presiden Soeharto, Peresmian Purified Terephtail Acid (PTA), Plaju, Sumsel, 19-07-1986
***
Tidak ada jalan pintas yang dapat kita tempuh untuk membangun suatu bangsa. Yang bisa dilakukan adalah mempercepat laju pembangunan (Presiden Soeharto, Penyerahan Penghargaan Teknologi Persatuan Insinyur Indonesia, 23 Desember 1991)
***
Industri yang maju memerlukan kemampuan untuk menyerap dan menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Industri yang maju juga harus di dukung kreativitas dan disiplin tinggi. Semuanya hanya akan dimiliki oleh manusia yang berkualitas (Presiden Soeharto, Rakornas Ristek, 20 Mei 1992)
***