WKL KETUA DPR TTG PIDATO KENEGARAAN RI 1987
Wakil ketua DPR/MPR-RI dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), H. Nuddin Lubis mengatakan, pidato kenegaraan Presiden Soeharto cukup singkat, padat dan menggugah.
Kepada ANTARA menanggapi pidato kenegaraan Presiden Soeharto yang diucapkan dalam rapat paripuma terbuka DPR-RI di Jakarta, Sabtu, Nuddin Lubis mengatakan, Presiden telah menyampaikan pidato yang cukup memberikan kesan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk ikut serta memikirkan gerak langkah pembangunan.
Dikatakan, Presiden dalam pidatonya antara lain jelas menekankan pentingnya bangsa Indonesia memperdalam kesadaran dan perhatian dalam memajukan pembangunan, terlebih-lebih dalam masa perekonomian sulit dewasa ini.
Selain itu, Presiden juga berkali-kali mensitir mengenai pembukaan UUD 1945, yang tegas-tegas menyatakan bahwa hasil seluruh perjuangan dan pengorbanan bangsa Indonesia, ditujukan kepada kemakmuran dan keadilan seluruh rakyat.
Oleh karenanya, meskipun Presiden tidak menjelaskan secara panjang lebar, namun tersirat didalamnya bahwa pada saat HUT Kemerdekaan RI ke-42 tahun 1987, Presiden mengajak seluruh rakyat untuk menyadari akan arti, maksud dan makna Kemerdekaan 17 Agustus 1985.
Selain itu, Presiden juga mengingatkan untuk tidak bersikap sombong, dan merasa diri sudah hebat, karena disana sini masih ban yak yang harus dilakukan.
Dalam hal ini patut dicatat bahwa Presiden selain bertindak sebagai Kepala Negara, menjelaskan mengenai hasil pembangunan, sekaligus juga menunjukkan kerendahan hatinya bahwa masih terdapat kelemahan dan kekurangan dalam kegiatan pembangunan, katanya. (RA)
…
Jakarta, Antara
Sumber : ANTARA (15/08/1987)
—
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku IX (1987), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 185.