YANG MENDAPAT BINTANG JASA [1]
Jakarta, Antara
Presiden Soeharto, Senin pagi, menganugerahkan tiga bintang jasa masing2 kepada Dr. Soewardjono Soeryaningrat, Ny. Haji Gusti Noorsehan Johansyah dan almarhum Andi Pangerang Petta Rani.
Penganugerahan bintang2 jasa tersebut dilakukan di Istana Negara dalam suatu upacara resmi.
Mayjen TNI Dr. Soewardjono Soeryaningrat yang kinimenjabat Ketua Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Pusat mendapat Bintang Mahaputra Utama Klas HI. Dilahirkan di Purwodadi 3 Mei 1923, mempunyai isteri dan lima orang anak.
Pendidikan umum yang pemah diperoleh antara lain Europesche Lagere School, Hogere Burger School, Fak. Kedokteran UI, Spesialis Kebidanan OBS & Ginae Clinic Columbia University, New York State University, Howard dan John Hopkins New York University.
Soewardjono telah mendapat pendidikan militer latihan2 ketentaraan dijaman Pendudukan Jepang dan Staf Colleges. Dalam tahun 1945 mendapat pangkat Kapten, dan mulai 1976 sebagai Mayor Jenderal TNI. Mulai 1945 hingga sekarang telah menduduki lima jabatan.
Riwayat perjuangannya antara lain menjadi dokter divisi Siliwangi, Ketua Lembaga Kel. Berencana ABRI, keberhasilan dalam program keluarga berencana di Indonesia dll.
Ny. Haji Gusti Noorsehan Johansyah yang mendapatkan anugerah Bintang Jasa Narariya karena kegiatannya dalam pergerakan wanita Indonesia, adalah seorang anggota DPR/MPR. Dilahirkan bulan Maret 1911 di Martapura Kalimantan Selatan.
Ny. Haji Noorsehan mendapat pendidikan HIS, mengikuti kursus2 sosial dan politik. Tahun 1930 membentuk “Rukun Isteri” organisasi wanita pertama di Kalimantan. Ia aktif dalam seksi keputrian Persatuan Bangsa Indonesia di Banjarmasin, bergabung dengan Budi Utomo dan kemudian menjadi Partai Indonesia Raya. Sekitar 1939 mendirikan Koperasi Tani di Hulu Sungai. Sebelum Proklamasi Kemerdekaan 1945, Ny. Noorsehan turut dalam usaha mempersiapkan Kemerdekaan Republik Indonesia dalam seksi sosial.
Semasa Proklamasi diumumkan bersama2 rakyat setempat, menurunkan bendera penjajah dan mengibarkan Merah Putih. Tahun 1946 ditawan NICA di Amuntai. Setelah bebas mendirikan Persatuan Wanita Indonesia (Perwari) dan mendirikan sekolah2. Tahun 1955 -1960 perjuangannya banyak diarahkan pada bidang2 kewanitaan, politik, sosial, pendidikan kesehatan dan lain-lain.
Hingga 1971 tetap aktif di bidang organisasi wanita. Ny. Noorsehan menjadi Ketua Pimpinan Pusat Perwari tahun 1972-1976. Pada tanggal 27 Desember 1975 dinobatkan sebagai lbu Teladan Kalimantan Selatan.
Almarhum Andi Pangerang Petta Rani karena jasa2nya yang luar biasa terutama di luar bidang militer, telah mendapat anugerah Bintang Mahaputra.
Almarhum yang pemah menjadi Gubernur Sulawesi itu, dilahirkan 14 Mei 1903 di Mangasa Gowa dan mendapat pendidikan Osvia Ujung Pandang lulus tahun 1925.
Lulus dari Osvia Andi Pangerang diangkat sebagai Bestuur Assistent, Rote Bestuur Assistent di Bone dan Asisten Wedana di Gowa. Ia pernah menjadi Sekretaris Swapraja Bone dan Sekretaris Pribadi Raja Bone.
Tahun 1945 bersama Dr. Sam Ratulangi dll ditunjuk sebagai panitia persiapan Kemerdekaan Indonesia mewakili Sulawesi.
Tahun 1946-1949 ditawan Belanda di Ujung Pandang, 17 Agustus 1950 diangkat
sebagai Kepala Daerah Swatantra Tk. II Bone, kemudian menjadi Residen Koordinator Sulawesi Selatan. Tahun 1956 Andi Pangerang Petta Rani diangkat sebagai Gubernur Sulawesi, la pernah mendapat gelar Bapak Pendidikan PGRI Sulawesi.
Antara 1965-1975 kegiatannya banyak diarahkan bidang2 sosial, ekonomi, pendidikan, olah raga dll. Tahun 1971 hingga wafat menjadi anggota MPR. Andi Pangerang wafat 12 Agustus 1975 dan dimakamkan di Makam Pahlawan Ujung Pandang. (DTS)
Sumber : ANTARA (15/08/1977)
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku IV (1976-1978), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 363-364.