ZIMBABWE DUKUNG SEPENUHNYA KTT NON BLOK DI JAKARTA
Harare, Angkatan Bersenjata
Republik Zimbabwe mendukung sepenuhnya kepemimpinan Indonesia dalam gerakan Non Blok dan penyelenggaraan KTT Non Blok di Jakarta tahun depan, kata presiden Zimbabwe, Robert Mugabe di Harare, Senin malam.
“Saya janji bahwa Zimbabwe memberikan dukungan sepenuhnya bagi gerakan Non Blok dan ingin melihat kembali ketangguhan gerakan ini di bawah kepemimpinan Indonesia,” katanya pada jamuan santap malam kenegaraan untuk menghormati Presiden Soeharto yang sedang berkunjung ke Zimbabwe sejak Senin hingga Kamis.
Wartawan Antara-A.J.F Makiwawu melaporkan, jamuan santap malam itu dihadiri para diplomat asing maupun sejumlah menteri kabinet Zimbabwe, serta lbu Tien Soeharto, Menko Ekuin Radius Prawiro, Menlu Alatas dan Mensesneg Murdiono.
Presiden Mugabe mengatakan, gerakan Non Blok masih mempunyai peranan penting bagi dunia ketiga, karena masih menghadapi kemiskinan, lingkungan hidup, pengangguran maupun masalah penyalahgunaan narkotika.
Merupakan tantangan yang besar bagi Indonesia jika tahun depan menyelenggarakan KTT Non Blok karena masalah tersebut perlu diberijawaban namun Zimbabwe mendukung peranan Indonesia dalam gerakan ini, demikian Mugabe.
Masih Relevan
Sementara itu, Mensesneg dalam penjelasannya kepada wartawan Senin petang mengatakan, presiden Soeharto dan presiden Zimbabwe telah menyinggung pula penyelenggaraan KTT Non Blok di Jakarta dalam pertemuan ramah-tamah (kunjungan kehormatan) hari itu.
Menurut menteri, kedua presiden sependapat, gerakan Non Blok masih relevan mengingat tujuan gerakan ini antara lain meningkatkan taraf hidup rakyat di negara negara berkembang yang miskin dan terbelakang. Presiden Mugabe sangat menghargai peranan Indonesia dalam memelihara arah dim tujuan gerakan Non Blok khususnya pada saat pertarungan perebutan pengaruh, kekuatan dunia berlangsung.
Presiden Soeharto mengulangi lagi harapannya agar negara-negara anggota Non Blok dapat memberikan sumbangan pikiran pada KTT Non Blok di Jakarta, mengenai perlunya arah dan tujuan barn dari gerakan ini mengingat keadaan dunia yang berubah cepat, kata menteri.
Panitia
Kepada wartawan, Mensesneg menjelaskan, untuk pelaksanaan KTT Non Blok di Jakarta telah ditetapkan panitia nasional. Ketuanya adalah menteri sekretaris negara, wakil ketua menteri luar negeri RI dan sekretaris jendral adalah Rais Abin, mantan Dubes.
Penasehatnya adalah Menhankam, menteri PU, Mendagri, Menparpostel, Menpen ditambah pula dengan Roeslan Abdulganie dan Prof. Sunaryo mantan diplomat Indonesia yang sangat senior.
Panitia pelaksana untuk menangani masalah substansi dipimpin oleh Nana Sutresna, Dubes RI di PBB dan untuk menangani masalah prasarana adalah Abdul Kadir, mantan Sekjen Deppen, demikian Murdiono yang menambahkan bahwa Pangdam, Kapolda dan Panglima Armada Barat termasuk pula dalam panitia pelaksanaan KTT ini.
Bilateral
Dalam pertemuan ramah tamah presiden Zimbabwe dan presiden Soeharto Senin sore itu juga dibicarakan perlu diteliti apa saja yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan kerjasama kedua negara.
Presiden Mugabe menyatakan minat Zimbabwe memanfaatkan tawaran Indonesia pada KTT G-15 di Caracas lalu mengenai proyek peningkatan pembangunan yang berkelanjutan dan berkemanclirian untuk rakyat yang masih rendah taraf hidupnya.
Kedua presiden dalam pertemuan itu sepakat bahwa dunia ketiga dalam melaksanakan pembangunan tidak harus meloncat ke tahap industrialisasi langsung karena akan menghadapi berbagai masalah, melainkan pada tahap awal perlu dibangun pertanian yang tangguh lebih dulu untuk mendukung industri yang kuat, demikian Mensesneg.
Ke Victoria Falls Presiden Soeharto dijadwalkan Selasa pagi waktu setempat mengunjungi Victoria Falls dan menyusuri sungai Zambesi dan kembali ke Harare Selasa sore. Pembicaraan resrni kedua presiden dijadwalkan berlangsung hari Rabu.
Victoria Falls (air terjun Victoria), terletak di perbatasan antara Zimbabwe dan Zambia dan merupakan salah satu air terjun terbesar di dunia yang menumpahkan air 500 juta liter permenit.
Sumber : ANGKATAN BERSENJATA (04/12/1991)
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XIII (1991), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 308-310.