Presiden Soeharto Meninjau Penyulingan Minyak Pertamina di Plaju[1]
JUM’AT, 19 Juli 1968, Presiden Soeharto pagi ini mengadakan peninjauan ke penyulingan minyak Pertamina di Plaju. Kepada karyawan Pertamina, Presiden mengharapkan agar hendaknya mereka selalu ingat bahwa masih banyak masyarakat di luar Pertamina, baik karyawan pemerintah maupun swasta, yang tingkat kehidupannya lebih rendah dari apa yang telah dicapai oleh karyawan Pertamina dewasa ini.
Siang harinya Presiden bersembahyang Jum’at bersama-sama umat Islam di Mesjid Agung Palembang. Selesai Sholat, Presiden memberikan amanat di hadapan ribuan umat Islam, dimana Presiden meminta gar umat Islam Indonesia hendaknya dapat menjamin stabilitas nasional untuk menyukseskan pembangunan nasional. Kepada umat Islam, Jenderal Soeharto menjelaskan bahwa stabilitas nasional merupakan jaminan dan syarat untuk suksesnya pembangunan itu. (AFR).
[1] Dikutip langsung dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 28 Maret 1968-23 Maret 1973”, hal 29. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003.