Presiden Soeharto: Golongan dan Partai Sentris Harus Ditinggalkan[1]
SABTU, 24 AGUSTUS 1968, Siang ini Presiden Soeharto menerima 150 utusan pimpinan pusat dan cabang Parmusi dari seluruh Indonesia. Pada kesempatan ini Presiden menyerukan kepada segenap bangsa Indonesia, khususnya pimpinan partai politik dan organisasi massa, agar meninggalkan pola berpikir sempit yang terkotak-kotak, pola berfikir golongan dan partai sentris. Selanjutnya Presiden mengajak rakyat untuk mengganti pola pikir itu dengan pola berpikir dan bertindak yang berorientasi pada program. Dari segi prinsip, pengkotak-kotakan golongan dan idiologi sama sekali tidak ada tempatnya bagi kita, karena kita semuanya telah bersumpah untuk mempertahankan kemurnian Pancasila dan UUD 1945. Sedangkan dari segi pengalaman, pengkotak-kotakan semacam itu ternyata membawa pertentangan dan paham golongan yang sempit. Oleh karenanya keharusan berorientasi pada program adalah obyektif dari perpaduan antara prinsip dan pengalaman itu sendiri selama ini, terutama yang sangat pahit di masa Orde Lama. (AFR).
[1] Dikutip langsung dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 28 Maret 1968-23 Maret 1973”, hal 36. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003.