Soal Sabah, Marcos Penuhi Pesan Presiden Soeharto[1]
MINGGU, 22 SEPTEMBER 1968, Hari ini Presiden Soeharto menerima pesan dari Presiden Filipina, Ferdinand Marcos. Dalam pesannya Presiden Marcos menjamin bahwa Filipina tidak akan memutuskan hubungan diplomatik dengan Malaysia karena masalah Sabah. Kalangan Departemen Luar Negeri Filipina menyatakan bahwa Presiden Marcos telah menerima pesan dari Presiden Soeharto yang mengharapkan Marcos untuk menggunakan menggunakan segala usaha guna mencegah memburuknya hubungan dan keadaan, dan mencegah jangan sampai terputusnya hubungan diplomatik antara Malaysia dan Filipina. (AFR).
[1] Dikutip langsung dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 28 Maret 1968-23 Maret 1973”, hal 48. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003.