Jamu PM Malaysia, Presiden Soeharto: Stabilitas Asia Tenggara Tanggung Jawab Negara-Negara Asia Tenggara[1]

KAMIS, 17 DESEMBER 1970, Negara-negara Asia Tenggara tidak bisa lepas satu sama lainnya, dan dalam taraf pertama kemajuan, stabilitas dan keamanan Asia Tenggara adalah tanggung jawab negara-negara di Asia Tenggara sendiri. Semua negara di Asia Tenggara mempunyai kepentingan yang sama, yakni terhindarnya wilayah ini dari pertarungan kepentingan kekuatan-kekuatan di luar wilayah itu. Demikian penegasan Presiden Soeharto pada jamuan makan malam untuk menghormat kunjungan PM Malaysia, Tun Abdul Razak dan isteri. Tun Razak tiba pagi ini untuk kunjungan resmi selama tiga hari. Sebelum santap malam, telah diadakan tukar menukar tanda mata di antara kedua pemimpin, sementara itu Presiden juga telah menganugerahkan Bintang Mahaputera kelas I kepada PM Malaysia.

Presiden mengungkapkan pula bahwa tujuan ASEAN akan dapat dicapai bersama. Sedikit banyaknya, kata Jenderal Soeharto, stabilitas di wilayah ini memberi sumbangan berharga bagi terwujudnya perdamaian dunia. Atau, setidak-tidaknya mengurangi ketegangan dunia yang telah cukup mencemaskan umat manusia. Perdana Menteri Malaysia dalam pidato balasannya antara lain menyampaikan pujian dan terima kasih kepada ABRI terutama dalam kerjasama memberantas musuh bersama di perbatasan Kalimantan dan Serawak, dan juga bagi latihan yang diberikan kepada Tentara Diraja Malaysia. Ia juga mengatakan bahwa rencana kerjasama di bidang perdagangan, teknik, dan ekonomi antara kedua negara berjalan dengan pesat. (WNR).