1971-01-06 Presiden Soeharto Serahkan RAPBN 1971/1972

Presiden Soeharto Serahkan RAPBN 1971/1972[1]

RABU, 6 JANUARI 1971 Jam 10.00 pagi ini Presiden Soeharto menyerahkan RAPBN 1971/1972 kepada DPR-GR. Didalam pidato pengantarnya Presiden mengatakan bahwa APBN harus dipergunakan untuk tujuan­tujuan yang konstruktif, yaitu untuk menggerakkan roda-roda pembangunan. APBN selain merupakan rencana tahunan dalam pelaksanaan Repelita,  sekaligus  juga  merupakan  alat  penguji  pelaksanaan  rencana pembangunan  itu. Di lain pihak, rencana itu sendiri juga mendorong kita guna bekerja lebih keras untuk menggali sumber-sumber baru untuk membiayai pelaksanaan pembangunan. Pada kesempatan itu Presiden juga menilai keadaan ekonomi tahun 1970/1971 cukup menggembirakan. Dalam hal ini Jenderal Soeharto secara umum mengatakan bahwa stabilisasi ekonomi dapat dipelihara, malahan lebih mantap dari tahun sebelumnya. Dari segi moneter terlihat bahwa laju inflasi yang sebesar 8,88% dalam tahun 1970, adalah lebih rendah daripada tahun 1969, padahal tingkat penambahan jumlah uang yang beredar jauh melebihi tingkat kenaikan harga. Gerakan yang menggembirakan juga terlihat dalam bidang produksi, dimana terdapat peningkatan pada sektor pertanian dan industri. Meningkatnya kegiatan-kegiatan di bidang produksi telah membawa pengaruh positif atas perkembangan ekspor dan impor. Oleh sebab itu dalam tahun 1970, nilai ekspor termasuk minyak bumi mencapai US$ 1.136 juta dan ini merupakan nilai ekspor tertinggi selama kemerdekaan.

Berdasarkan penilaian itu, maka dalam RAPBN 1971/1972, pemerintah tetap berpegang teguh pada anggaran berimbang, tanpa defisit dan berdasarkan program nasional. Untuk itu pemerintah akan tetap memelihara stabilitas, dan menundukkan inflasi, disamping berusaha memelihara suasana dan situasi yang mendorong semangat menabung dari masyarakat.

***


[1]     Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 28 Maret 1968-23 Maret 1973”, hal 299. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.