1971-02-22 Presiden Soeharto: Hadapi Subversi dan Infiltrasi dengan Ketahanan Nasional

Presiden Soeharto: Hadapi Subversi dan Infiltrasi dengan Ketahanan Nasional[1]

 

SENIN, 22 FEBRUARI 1971, Presiden Soeharto membuka Commander’s Call yang diadakan di Balai Pertemuan Bea Cukai Jakarta, pagi ini. Dalam sambutannya antara lain dikatakan bahwa ketahanan nasional merupakan satu-satunya kekuatan yang mampu menghadapi subversi dan infiltrasi. Menurut Presiden, meskipun ancaman perang terbuka sudah berkurang, tetapi kita tidak boleh lengah terhadap kemungkinan serangan dari luar. Oleh karena itu Indonesia juga merintis kerjasama dalam berbagai bidang dengan negara-negara tetangga kita dalam ASEAN.

Pada kesempatan itu Presiden juga menekankan kembali bahwa dwi­fungsi ABRI tidak akan digunakan untuk memonopoli kekuasaan. Bila benar ABRI ingin memonopoli kekuasaan itu, maka kekuasaan mutlak itu telah ada di tangannya pada akhir tahun 1965, ketika pimpinan negara boleh dikatakan tidak dapat berfungsi lagi. Sebagai stabilisator dan dinamisator, ABRI tetap ingin berdiri di atas semua golongan, agar ABRI benar-benar dapat menjadi pemersatu dan penggerak dinamika dalam masyarakat. (WNR)



[1] Dikutip langsung dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 28 Maret 1968-23 Maret 1973”, hal 306. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.