Presiden Soeharto: Semua Warga Negara Berhak Mengenyam Hasil Perjuangan[1]
RABU, 5 Mei 1971, Pada jam 9.00 pagi ini Presiden Soeharto menerima kedatangan Menteri Luar Negeri Australia, LHE Bury, di Istana Merdeka. Hubungan ekonomi kedua negara merupakan pokok pembicaraan dalam pertemuan itu. Selain itu, Menteri Luar Negeri Bury menyampaikan undangan pemerintah Australia kepada Presiden Soeharto untuk dapat berkunjung ke Negeri Kangguru tersebut dalam tahun ini. Presiden Soeharto menerima baik undangan ini namun belum dapat menentukan waktu kunjungannya.
Sementara itu di tempat yang sama, pukul 12.00 siang, Presiden dan Ibu Tien Soeharto telah menerima sebanyak 40 orang tuna netra yang tergabung dalam Federasi Kesejahteraan Tuna Netra Indonesia. Mereka memohon kesediaan Presiden untuk menjadi pelindung organisasi tersebut. Presiden menyatakan kesediaannya, dan mengatakan bahwa sebagai Kepala Negara ia wajib melindungi semua organisasi yang tidak bertentangan dengan cita-cita perjuangan rakyat. Ia juga mengatakan bahwa semua warga negara Indonesia, baik yang lengkap panca inderanya maupun yang tidak, mempunyai hak yang sama dalam mengenyam hasil perjuangan rakyat, yaitu masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila. (AFR)
[1] Dikutip Langsung dari Buku Jejak Langkah Pak Harto 28 Maret 1968-23 Maret 1973, hal. 325.