Presiden Soeharto Terima Ratu Juliana dan Pangeran Bernhard[1]
KAMIS, 26 AGUSTUS 1971, Presiden dan Ibu Tien Soeharto menyambut Kepala Negara Belanda Ratu Juliana dan Pangeran Bernhard di lapangan udara Kemayoran. Mereka berada di Indonesia selama 10 hari, dan ini merupakan kunjungan pertama dari Kepala Negara Belanda di negeri yang pernah dijajahnya.
Untuk menghormati kunjungan Ratu Juliana dan Pangeran Bernhard di Indonesia, malam ini Presiden dan Ibu Tien Soeharto menyelenggarakan jamuan makan malam di Istana Negara. Dalam sambutannya, Presiden antara lain mengungkapkan keyakinannya bahwa seluruh rakyat Indonesia saat ini diliputi rasa bahagia dan kehormatan, karena justru dalam masa Orde Baru ini telah terjadi peristiwa bersejarah: yaitu kunjungan yang pertama kalinya dari Kepala Negara Belanda, sejak adanya hubungan antara kedua bangsa yang telah berlangsung berabad-abad dan diliputi oleh segala segi suka dan dukanya. Pada kesempatan itu Presiden juga mengucapkan terima kasih atas segala pengertian dan bantuan bangsa Belanda kepada usaha-usaha Indonesia untuk membangun diri sesuai dengan pandangan hidup, cita-cita dan jalannya sendiri.
Dalam pidato balasannya, Ratu Juliana mengatakan bahwa merupakan suatu kehormatan baginya dapat berkenalan untuk pertama kalinya dengan Indonesia sebagai negeri besar yang mengasyikkan. Ratu mengungkapkan bahwa ia telah banyak mendengar tentang Indonesia dan apa yang didengarnya itu tidak pernah lain daripada kekaguman serta cinta yang diwarnai oleh keadaan konflik yang telah dialami oleh kedua bangsa di masa lalunya. (AFR)
[1] Dikutip langsung dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 28 Maret 1968-23 Maret 1973”, hal 359. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003.