Presiden Soeharto Anjurkan Penelitian Obat-Obatan Asli Indonesia[1]
RABU, 11 Juli 1973, Pukul 09.00 pagi ini Presiden Soeharto meresmikan pabrik farmasi milik PT Ciba-Geigy Pharma Indonesia yang terletak di Jalan Raya Bogor Km 27, di pinggiran Jakarta. Pada kesempatan itu, Presiden menganjurkan para ahli farmasi mulai meneliti penggunaan obat-obatan asli Indonesia, sehingga produksi dan pemasarannya dapat ditingkatkan. Dikemukakan pula oleh Presiden bahwa selama Pelita I kita telah dapat memenuhi lebih kurang 90% kebutuhan obat dengan obat-obatan buatan dalam negeri. Ini berarti penghematan devisa, disamping perluasan lapangan kerja dan peningkatan kegiatan ekonomi.
Namun demikian Kepala Negara mengingatkan juga agar masuknya modal asing dalam bidang farmasi jangan sampai mematikan industri farmasi dalam negeri. Sebab, bukan itu yang diharapkan dari masuknya modal asing, melainkan untuk mendorong pengusaha-pengusaha nasional dalam mengembangkan kemampuannya, sehingga nanti mereka dapat menjadi kekuatan ekonomi nasional. Demikian antara lain dikemukakan oleh Presiden.
Pada kesempatan itu pimpinan PT Ciba Geigy telah menyerahkan sumbangan berupa obat-obatan hasil produksi perusahaannya kepada Ibu Tien Soeharto. Sumbangan obat-obatan itu bernilai Rp.1000.000. (AFR).
[1] Dikutip langsung dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 27 Maret 1973-23 Maret 1978”, hal 36. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003.