Presiden Soeharto Menerima Lembaga Atom Internasional IAEA[1]
KAMIS, 23 AGUSTUS 1973, Pukul 09.00 pagi ini, bertempat di Bina Graha, Presiden Soeharto menerima kunjungan Dr. Sigvard Eklund, Direktur Jenderal International Atomic Energy Agency yang berkedudukan di Wina. Dalam pertemuan yang dihadiri juga oleh Direktur Jenderal Batan, Prof. Dr. Baiquni, itu telah diperbincangkan masalah peningkatan program tenaga atom di Indonesia, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Sejumlah 32 orang anggota pengurus pusat dan cabang GPEI dari seluruh Indoensia menghadap Presiden Soeharto di Bina Graha pagi ini. Diantara pengurus GPEI yang hadir dalam pertemuan itu tampak Naafi, Ketua I GPEI, dan anggota-anggota pengurus pusat seperti Ibrahim Risyad dan Soejatim Martokusumo.
Pada kesempatan itu Presiden telah menguraikan tentang aspek-aspek dan tahapan Pelita kepada para pengusaha ekspor tersebut. Dalam hubungan ini ia mengajak para eksportir untuk meningkatkan mutu dan volume ekspor Indonesia, sehingga kita akan dapat memperoleh devisa yang sangat diperlukan Pemerintah dalam usahanya untuk melaksanakan tahapan-tahapan Pelita itu. Diungkapkan juga oleh Presiden bahwa Pemerintah bermaksud untuk membangun Pulau Batam sebagai pusat pengumpulan hasil-hasil ekspor kita.
Sebelumnya, pada pukul 10.00, Menteri Luar Negeri Adam Malik telah datang menghadap Presiden. Dalam pertemuan selama satu jam itu telah dibahas masalah KTT Non-Blok yang akan nberlangsung di Aljazair pada tanggal 5-8 September mendatang. Presiden Soeharto telah memutuskan bahwa Indonesia akan mengambil bagian di dalam KTT itu. Namun demikian, ia tidak dapat memimpin sendiri delegasi Indonesia, karena masalah-masalah penting tidak memungkinkannya untuk meninggalkan tanah air pada waktu itu. Diputuskan pula bahwa delegasi Indonesia akan dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Adam Malik dan Pangkopkambtib Jenderal Soemitro. (AFR)
[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 27 Maret 1973-23 Maret 1978”, hal 45-46. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta, Tahun 2003.