1974-01-14 Sejumlah Mahasiswa Demonstrasi Sambut Kunjungan PM Tanaka

Sejumlah Mahasiswa Demonstrasi Sambut Kunjungan PM Tanaka[1]

 

SENIN, 14 JANUARI 1974, Perdana Menteri Jepang, Kakuei Tanaka, akan tiba di Jakarta malam ini untuk kunjungan resmi selama empat hari. Menjelang kunjungan tersebut, pada pukul 10.00 pagi ini Presiden Soeharto diwawancarai oleh tujuh wartawan Jepang yang berada di Indonesia. Masing-masing wartawan tersebut mewakili Asahi Shimbun, Kyodo News Service, NHK, Yomituri Shimbun, Jiji Press, Mainichi Shimbun, dan Hihon Keizai Shimbun.

Dalam wawancara yang berlansung di Bina Graha selama satu jam itu, Presiden antara lain menegaskan bahwa faktor utama bagi kerjasama Indonesia-Jepang adalah saling menguntungkan. Dimintai pendapatnya mengenai kunjungan PM Tanaka, Kepala Negara mengatakan bahwa inilah waktu yang sangat berharga untuk mengadakan tukar pikiran dengannya. Ia berharap bahwa Perdana Menteri Jepang itu akan memahami aspirasi­aspirasi rakyat Indonesia.

Beberapa saat sebelum Presiden Soeharto meninggalkan kediamannya menuju pelabuhan udara Halim Perdanakusuma untuk menjemput PM Tanaka, Pemerintah mengeluarkan sebuah pernyataan. Pemerintah akan menganggap setiap demonstrasi dan gerakan-gerakan lainnya yang dilakukan oleh mahasiswa setelah berlangsungnya dialog antara dewan­dewan mahasiswa dengan Presiden Soeharto tanggal 11 Januari yang lalu sebagai perbuatan makar. Demikian sikap Pemerintah sebagaimana diumumkan oleh Menteri Hankam Jenderal Panggabean di Jalan Cendana malam ini.

Sejumlah mahasiswa melancarkan gerakan anti-Jepang malam ini di dan sekitar pelabuhan udara Halim Perdanakusuma ketika PM Kakuei Tanaka tiba untuk memulai kunjungan resmi empat hari di Indonesia. Ketika Presiden Soeharto akan menjemput tamunya yang mendarat pada jam 19.45, sejumlah poster anti-Jepang dimunculkan para mahasiswa di ujung timur lapangan udara. Di luar kompleks, para demonstran lainnya mencoba memblokir jalan-jalan keluar pelabuhan udara itu. Akan tetapi aksi-aksi tersebut bisa diatasi oleh pasukan keamanan. (WNR)



[1] Dikutip langsung dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 27 Maret 1973-23 Maret 1978”, hal 92. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.