Hadiri Dies Natalis UGM, Presiden Soeharto: Pembangunan Bukan Penerapan Budaya Asing[1]
KAMIS, 19 DESEMBER 1974, Pagi ini Presiden Soeharto menghadiri upacara peringatan Dies Natalis ke-25 Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta. Dalam amanatnya, Kepala Negara antara lain menolak pendapat yang mengatakan bahwa pembaharuan yang dilaksanakan dalam pembangunan adalah sebagai penerapan kebudayaan asing di Indonesia. Menurutnya, pembaharuan tidak lain daripada usaha bangsa Indonesia sendiri untuk mengembangkan kepribadian sendiri dengan membuang yang buruk dan menguatkan yang baik serta mengadakan penyesuaian dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat modern.
Menyinggung besarnya kekuasaan yang diberikan oleh UUD 1945 kepada Presiden Republik Indonesia, Kepala Negara mengatakan bahwa Presiden bukanlah diktator. Tidak ada kekuasaan mutlak apapun yang mempunyai tempat dalam negara kita yang berdasarkan pada kerakyatan dan permusyawaratan ini. Tidak juga bagi Presiden yang diberi kekuasaan besar itu. Demikian ditandaskannya. (WNR)
[1] Dikutip langsung dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 27 Maret 1973-23 Maret 1978”, hal 183. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003