Presiden Soeharto BukaRaker Dirjen Perkebunan dan Setujui Tiga PMA[1]

 KAMIS, 6 FEBRUARI 1975, Presiden Soeharto pagi ini di Bina Graha telah membuka rapat kerja Direktorat Jenderal Perkebunan. Dalam pidato sambutannya, Kepala Negara mengatakan bahwa pengembangan perkebunan inti, yang terdiri dari perkebunan negara, merupakan kunci penting bagi perbaikan tingkat hidup petani perkebunan, selain bagi peningkatan produksi perkebunan. Oleh sebab itu, ia mengharapkan agar perkebunan negara dapat menjadi inti perkebunan rakyat di sekitarnya. Diingatkannya bahwa perkebunan negara tidak hanya menjadi alat ekonomi bagi negara, melainkan juga sekaligus mengemban fungsi sosial yang membuat perkebunan rakyat tumbuh secara sehat dan kuat. Oleh karena itu, Kepala Negara meminta agar perkebunan inti segera dikembangkan meliputi karet, kelapa sawit, kapas, tebu, teh, dan lain sebagainya.

Lebih jauh Presiden mengarahkan bahwa intensifikasi yang selama ini telah berjalan dalam bidang pertanian padi dan palawija, harus diterapkan pula di bidang pertanian lainnya, termasuk perkebunan. Untuk itu ia menginstruksikan Departemen Pertanian, dan Direktorat Jenderal Perkebunan khususnya, untuk mengarahkan kebijaksanaannya kearah ini melalui kerjasama dan koordinasi dengan departemen dan instansi lain yang terkait.

Hari ini Presiden Soeharto telah memberikan persetujuannya bagi tiga buah proyek penanaman modal asing yang bergerak dalam bidang industri kimia, industri ringan, serta pemeliharaan ikan dan udang. Investasi dalam ketiga proyek ini seluruhnya bernilai US$6.750.000,-. Demikian diumumkan oleh BKPM hari ini. (WNR)