Indonesia Protes Perkembangan Dekolonisasi Timor Portugis[1]
SENIN, 18 AGUSTUS 1975. Pemerintah menyatakan keberatan dan memprotes perkembangan dekolonisasi di Timor Portugis, karena kurang wajar dan kurang demokratis. Menurut penilaian pemerintah, proses dekolonisasi yang sekarang ini sedang berlangsung di wilayah itu tidak memperhatikan semua unsur yang terdapat di sana. Demikian pernyataan yang dikeluarkan pemerintah Indonesia setelah Presiden Soeharto mengadakan pembahasan bersama pejabat-pejabat tinggi yang terkait, siang ini di Istana Merdeka. Tampak hadir dalam pertemuan dengan Kepala Negara itu adalah Menteri Pertahanan Keamanan M Panggabean, Menteri Luar Negeri Adam Malik, Menteri Dalam Negeri Amirmachmud, Kepala Bakin Yoga Sugama, Wakil Kepala Bakin Ali Murtopo, Kepala Staf Operasi Hankam, Asisten Operasi Hankam, Wakil Asisten Operasi Hankam, Intel Hankam, dan Kepala Staf Kekaryaan Hankam. (AFR).
[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 27 Maret 1973-23 Maret 1978”, hal 278. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta, Tahun 2003.