Presiden Soeharto: Pejabat-Pemuka Agama Perlu Saling Pengertian[1]
SABTU, 24 Juli 1976 Presiden Soeharto menghadiri acara peringatan Isra’ Mi’raj yang diselenggarakan di Istana Negara malam ini. Dalam amanatnya, Kepala Negara mengatakan bahwa umat Islam tidak perlu takut terhadap teknologi, karena teknologi itu adalah netral. Menurutnya, yang menjadikan teknologi itu baik atau buruk adalah manusia itu sendiri. Itulah sebabnya mengapa sangat penting bagi kita umat beragama untuk mengarahkan agar teknologi itu digunakan untuk kepentingan dan kebahagiaan umat manusia.
Di bagian lain pidatonya, Presiden mengingatkan peranan para pemuka agama dalam membangun bangsa kita. Untuk itu adanya saling pengertian dan kerjasama antara para pejabat dan pemuka agama serta antara pemuka berbagai agama mutlak ditingkatkan dan dimantapkan. Ketidakserasian, apalagi saling curiga antara kedua sokoguru masyarakat itu dan antara agama yang satu dengan agama yang lain, pasti akan berakibat buruk dan membahayakan masyarakat. Demikian Presiden.(AFR).
[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 27 Maret 1973-23 Maret 1978“, hal 378. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin, diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta tahun 2003.