Sambut Tahun 1977, Presiden Soeharto: Masalah Yang Kita Hadapi Masih Banyak[1]
JUM’AT, 31 DESEMBER 1976, Presiden Soeharto berkeyakinan bahwa bangsa Indonesia akan dapat memasuki tahun 1977 dengan penuh harapan, meskipun tahun yang akan datang itu juga penuh dengan tantangan dan ujian. Keyakinan Kepala Negara ini diungkapkannya dalam pidato menyambut Tahun Baru melalui RRI dan TVRI malam ini.
Keyakinan ini antara lain didasarkannya pada kenyataan bahwa pelaksanaan pembangunan, pelaksanaan Repelita II dalam tahun 1976 berjalan sesuai dengan rencana, meskipun situasi ekonomi dunia belum tampak cerah dan akibat-akibat masalah Pertamina masih terasa pula. Menggarisbawahi pencapaian itu, Presiden mengemukakan bahwa dalam tahun 1976 kita telah dapat menyelesaikan dan mengoperasikan proyek-proyek besar seperti SKSD Palapa, perakitan pesawat terbang Nurtanio, pabrik pupuk Pusri III, jalan raya Sumatera, serta ratusan proyek dan pabrik-pabrik besar dan kecil lainnya yang tersebar di seluruh tanah air, baik proyek-proyek di bidang ekonomi maupun non-ekonomi.
Akan tetapi Presiden mengingatkan agar kita tidak boleh berpuas diri, karena perjalanan kita masih jauh, dan masalah-masalah yang kita hadapi masih sangat banyak dan berat. Dalam hubungan ini Kepala Negara mengingatkan bahwa di tengah-tengah gerak pembangunan yang membawa hasil ini masih ada kejadian-kejadian yang negatif seperti korupsi, penyelewengan keuangan negara, dan penyalahgunaan wewenang yang dilakukan oleh pejabat-pejabat pemerintah dan anggota masyarakat yang kurang bertanggungjawab dan hanya memikirkan kepentingan diri sendiri saja. (WNR)
[1] Dikutip langsung dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 27 Maret 1973-23 Maret 1978”, hal 422. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003