Usai Pembicaraan dengan Presidan Assad, Presiden Soeharto Menuju Kairo[1]
MINGGU, 16 OKTOBER 1977 Presiden Soeharto hari ini mengadakan pembicaraan resmi dengan Presiden Hafez Assad. Pembicaraan ini membahas usaha-usaha peningkatan hubungan bilateral, masalah Timur Tengah dan masalah intemasional lainnya. Sebelum diadakan pembicaraan resmi ini telah diadakan tukar menukar kenang-kenangan dan juga tukar menukar tanda kehormatan. Presiden Soeharto menganugerahkan Bintang Republik Indonesia Kelas Satu kepada Presiden Hafez Assad. Presiden Soeharto menerima Bintang Omayad, atau bintang tertinggi dari Republik Arab Suriah, dari Presiden Assad.
Presiden Soeharto beserta rombongan hari ini meninggalkan Suriah untuk menuju Kairo. Di lapangan udara Damaskus, Presiden Soeharto dilepas Presiden Hafez Assad dalam suasana penuh persahabatan.
Sore hari ini, Presiden dan Ibu Soeharto beserta rombongan tiba di Kairo; di lapangan udara, mereka disambut oleh Presiden dan Nyonya Anwar Sadat. Setelah upacara penyambutan kenegaraan, Presiden Soeharto yang didampingi Presiden Anwar Sadat, dan Ibu Tien dengan Ny. Jehan Sadat, menuju Istana Kubbeh. (AFR).
[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 27 Maret 1973-23 Maret 1978”, hal 555. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta, Tahun 2003.