Pembicaraan Resmi Indonesia-Mesir[1]
SENIN, 17 OKTOBER 1977 Pagi ini berlangsung pembicaraan resmi antara Indonesia dan Mesir di Kairo. Dalam pembicaraan itu disepakati antara lain hal-hal berikut. Kedua belah pihak tegas mendesak perlunya dicapai suatu perdamaian yang adil dan kekal di Timur Tengah, dengan cara menarik secara total militer Israel dari wilayah Arab yang didudukinya sejak tahun 1967. Perlu direalisasikan hak-hak yang sah dari bangsa Arab Palestina, termasuk hak mereka untuk menentukan nasib sendiri dan membentuk negara merdeka di tanah airnya. Kedua belah pihak juga dengan tegas menyatakan agar konferensi Jenewa mengenai Timur Tengah hendaknya diselenggarakan tanpa diundur-undur lagi waktunya, dengan mengikutsertakan semua pihak yang terlibat dan berkepentingan, termasuk Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) yang merupakan wakil sah dari rakyat Palestina.
Pihak Mesir menegaskan pendiriannya mendukung keinginan rakyat Timor Timur untuk bergabung dengan Indonesia, serta mendukung posisi Indonesia dalam prinsip Wawasan Nusantara. Kedua belah pihak sepakat untuk meninjau kembali kerjasama ekonomi antara kedua negara dan menyetujui konsolidasi selanjutnya dalam hubungan-hubungan perdagangan antara kedua negara. (AFR).
[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 27 Maret 1973-23 Maret 1978”, hal 555-556. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta, Tahun 2003.