1978-10-05 Presiden Soeharto: ABRI Manunggal Rakyat, Bukan Kelas di Atas Rakyat

Presiden Soeharto: ABRI Manunggal Rakyat, Bukan Kelas di Atas Rakyat[1]

KAMIS, 5 OKTOBER 1978 Pagi ini di Parkir Timur Senayan, berlangsung upacara peringatan Hari ABRI ke-33. Pada peringatan ini Presiden Soeharto telah bertindak sebagai Inspektur Upacara. Didalam amanatnya, Presiden mengajak segenap warga ABRI untuk meresapkan dan menghayati kembali kemanunggalan ABRI dengan rakyat. Dikatakannya bahwa kemanunggalan itu telah pernah terwujud dalam kehidupan bangsa kita. Sekarang dan seterusnya, kemanunggalan itu harus makin diperkuat demi suksesnya tugas sejarah yang diletakkan diatas pundak ABRI.

Selanjutnya dikatakan oleh Presiden bahwa ABRI bukanlah kelas khusus yang berada diatas rakyat. Menjadi anggota ABRI bukanlah untuk mencari suatu kehormatan melainkan suatu kepercayaan, bukan suatu keistimewaan melainkan suatu pengabdian. Jadilah ABRI yang dicintai rakyat, karena ABRI tetap setia dan mencintai rakyat. Demikian ajakan Presiden.

Sebelumnya Presiden mengatakan bahwa bagi ABRI tidak ada pilihan lain kecuali ikut mempelopori pengamalan Pancasila yang isi dan semangatnya tidak asing bagi prajurit ABRI. Menumrut Kepala Negara, membela Pancasila yang menjadi ikrar setiap prajurit ABRI dalam Sapta Marga tidak lain harus juga berarti mengamalkan Pancasila. Pancasila akan tetap tegak, apabila setiap manusia Indonesia menjadi benteng yang tangguh dalam mengamalkan Pancasila. Dan untuk menjadikan setiap manusia Indonesia tangguh menjadi benteng Pancasila, maka ABRI harus menjadi pelopornya. Dengan kata lain, demikian Presiden, setiap anggota ABRI harus menjadi contoh yang baik bagaimana melaksanakan P4. (AFR).



[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 29 Maret 1978 – 11 Maret 1983”, hal 72. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta, Tahun 2003.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.