Menuju Yogya, Presiden Soeharto Tinjau Bencana Alam Gas Beracun Sinila[1]
SABTU, 3 MARET 1979, Dalam suasana hujan, pukul 07.25 pagi ini Presiden Soeharto bertolak dari Lanuma Halim Perdanakusuma menuju Yogyakarta. Diantara rombongan Presiden tampak beberapa orang menteri, antara lain Menko Kesra Surono, Menhankam/Pangab M Jusuf, Menteri Sosial Sapardjo, Menteri Pertambangan dan Energi Subroto, dan Menteri/ Sekretaris Negara, Sudharmono. Setiba di Yogyakarta dalam suasana hujan dan kabut, Kepala Negara beserta rombongan menuju ke Batur, dengan menggunakan dua helikopter AURI, untuk meninjau daerah bencana alam Sinila.
Selain meninjau lokasi bencana gas beracun dan tempat penampungan pengungsi, Kepala Negara juga berziarah ke kuburan massal para korban. Di pekuburan ini Presiden Soeharto menabur bunga dan memanjatkan doa bagi 142 korban yang dikuburkan disini.
Sementara itu Presiden menginstruksikan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Harun Zein, untuk memasukkan penduduk sekitar kawah Sinila kedalam program transmigrasi. Sedangkan Direktur Jenderal Kehutanan, Sudjarwo, diinstruksikan untuk menyiapkan tanah yang lebih aman bagi penampungan penduduk. (WNR)
[1] Dikutip langsung dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 29 Maret 1978 – 11 Maret 1983”, hal 134. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003