1979-03-31 Menerima Peserta Rapim ABRI, Presiden Soeharto Ingatkan Kemanunggalan dengan Rakyat

Menerima Peserta Rapim ABRI, Presiden Soeharto Ingatkan Kemanunggalan dengan Rakyat[1]

SABTU, 31 MARET 1979, Peserta Rapim ABRI diterima Presiden Soeharto pukul 10.00 pagi ini di Bina Graha. Dengan dipimpin oleh Menhankam/Pangab, Jenderal M Jusuf, mereka menghadap untuk menyampaikan hasil-hasil Rapim yang telah mereka ikuti sejak beberapa hari yang lalu di Dili, Timor Timur.

Menyambut hasil-hasil tersebut, Presiden mengatakan bahwa sangatlah mutlak bagi setiap prajurit ABRI dan seluruh jajaran ABRI sebagai kesatuan terus mendalami, dan menghayati dasar, semangat dan idealisme ABRI. Dan untuk itu yang teramat penting ialah agar ABRI selalu mendengarkan suara hati rakyat mengenai apa yang diinginkan dan diharapkan oleh rakyat dari ABRI. Setiap anggota ABRI perlu terus menerus mengingatkan suara hatinya sendiri apa sesungguhnya tujuan hidup seorang prajurit ABRI. Jawaban dan perbuatan atas pertanyaan mendasar itu akan mewujudkan secara nyata kemanunggalan ABRI dengan rakyat. Kemanunggalan inilah kunci berhasilnya perjuangan bangsa kita dalam menegakkan kemerdekaan tiga dasawarsa yang lalu dan didalam mengisi kemerdekaan sekarang ini.

Mengakhiri amanatnya, Presiden meminta kepada para pimpinan ABRI agar memperhatikan kesejahteraan prajurit dan keluarganya. Kita memandang prajurit sebagai pejuang, akan tetapi, demikian Presiden, bagaimanapun juga mereka adalah manusia-manusia biasa. Prajurit pun berhak mendapat ketenteraman batin dan kebahagiaan keluarga, demikian ditegaskan oleh Kepala Negara. (WNR)



[1] Dikutip langsung dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 29 Maret 1978 – 11 Maret 1983”, hal 142 . Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.