1979-07-17 Presiden Soeharto Menuju Filipina Untuk Kunjungan Tidak Resmi Selama 20 Jam

Presiden Soeharto Menuju Filipina Untuk Kunjungan Tidak Resmi Selama 20 Jam[1]

 SELASA, 17 JULI 1979, Pukul 10.30 pagi ini, dengan menumpang pesawat Boeing 707 milik Pelita Air Service, Presiden Soeharto bertolak dari Halim Perdanakusuma menuju Manila dalam rangka kunjungan tidak resmi selama kurang lebih 20 jam di Filipina. Dalam kunjungan ini, Kepala Negara akan mengadakan serangkaian pembicaraan dengan Presiden Filipina, Ferdinand Marcos. Ikut dalam rombongan resmi Presiden antara lain Menteri/Sekretaris Negara, Sudharmono, Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Departemen Luar Negeri, Joop Ave, Direktur Asia-Pasifik Departemen Luar Negeri, Sudarsono, Panglima Kowilhan III, Letjen. Leo Lopulisa, Asisten Intel Hankam, Mayjen. Benny Murdani, dan Asisten Menteri/Sekretaris Negara Urusan Khusus, Moerdiono.

Mendarat di lapangan udara internasional Manila pada jam 15.00 waktu setempat, lima belas menit kemudian Presiden dan rombongan menuju ke Cavite dengan helikopter. Pembicaraan babak pertama berlangsung malam ini dimulai pada pukul 18.00, dan kemudian dilanjutkan dengan makan malam serta malam kesenian. (AFR)



[1] Dikutip langsung dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 29 Maret 1978 – 11 Maret 1983”, hal 185. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.