Presiden Soeharto Resmikan Peletakan Batu Pertama PLTA Asahan[1]
SENIN, 7 APRIL 1980, Presiden dan Ibu Tien Soeharto pukul 12.15 siang ini meresmikan peletakan batu sendi utama proyek raksasa PLTA di Sigura-gura, Asahan, Sumatera Utara. Peresmian ini ditandai dengan polesan semen dari Presiden Soeharto dibawah tiang-tiang bangunan pondasi di lereng bukit yang merupakan pusat bangunan dam dan terowongan utama yang kelak akan menghasilkan tenaga listrik sebesar 600 megawatt. Sebelum pengecoran, Ibu Tien Soeharto melakukan pengguntingan pita di ujung terowongan yang terletak beberapa meter dibawah tanah. Acara ditengah lereng bukit yang membentang luas di dataran tinggi Kabupaten Tapanuli Utara berjalan sampai pukul 13.50 WIB. Setelah itu, Presiden Soeharto beserta rombongan menuju ke Kuala Tanjung, yang merupakan daerah pembangunan pelabuhan dan tempat didirikannya proyek peleburan aluminium.
Pada upacara peletakan batu sendi utama PLTA Sigura-gura itu, Kepala Negara mengatakan bahwa pembangunan proyek Asahan itu merupakan salah satu pangkal penting yang harus ditempuh untuk membangun masyarakat maju, sejahtera dan berkeadilan sosial. PLTA ini akan memungkinkan kita membangun Pabrik Peleburan Aluminium di Kuala Tanjung, yang akan dilengkapi pula dengan pelabuhan samudera dan wilayah perkotaan. Dengan pembangunan Proyek Asahan ini, demikian Presiden, hendaknya makin menyadarkan kita bahwa membangun masyarakat adil dan makmur memerlukan waktu, keuletan dan ketabahan. Membangun pada akhirnya harus dilakukan dengan bekerja keras. Demikian antara lain dikatakan Presiden. (WNR)
[1] Dikutip langsung dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 29 Maret 1978 – 11 Maret 1983”, hal 283. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003