Hadapi Pemilu, Presiden Soeharto Jelaskan Berbagai Tudingan[1]
RABU, 16 APRIL 1980, Presiden Soeharto mengatakan bahwa banyak isyu-isyu yang ditujukan kepada diri dan keluarganya, dilancarkan oleh pihak-pihak tertentu dengan jalan menghalalkan segala cara dalam rangka mencapai tujuan-tujuan mereka. Isyu-isyu yang beredar menjelang Pemilihan Umum 1982 ini antara lain ditujukan kepada Ibu Tien Soeharto. Misalnya disebutkan bahwa Ibu Tien Soeharto selalu menerima komisi dan menentukan kemenangan suatu tender. Sedangkan terhadap dirinya, ia dikatakan seolah-olah mempunyai selir atau simpanan seorang.bintang film terkenal.
Dikatakan oleh Kepala Negara bahwa isyu-isyu tersebut sudah lama beredar, tetapi sekarang dibangkitkan lagi, karena menjelang pemilihan umum. Menurutnya, kebohongan-kebohongan itu dilontarkan dengan maksud untuk menyingkirkan kepemimpinan Orde Baru. Pihak-pihak tertentu itu lupa bahwa andai kata mereka berhasil menyingkirkan kepemimpinan Orde Baru, pasti akan timbul warga negara-warga negara, termasuk prajurit ABRl serta Kopassanda, yang akan menghalang-halangi maksud politik mereka itu. Lebih-lebih lagi jika mereka itu mau mengganti Pancasila dan UUD 1945.
Demikian dikemukakan Presiden Soeharto hari ini ketika menghadiri acara tumpengan menyambut ulang tahun korps baret merah, Kopassanda, di Cijantung, Jakarta. Pada kesempatan itu, Presiden juga mengingatkan anggota Kopassanda bahwa sebagai prajurit ABRI mereka dapat mengamalkan Tri Dharma dalam pengabdiannya kepada nusa dan bangsa. (WNR)
[1] Dikutip langsung dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 29 Maret 1978 – 11 Maret 1983”, hal 286. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003