1983-02-02 Adakan Pembicaraan dengan Dewan Kepresidenan Yugaslavia, Presiden Soeharto Singgung Kemurnian Gerakan Non Blok

Adakan Pembicaraan dengan Dewan Kepresidenan Yugaslavia, Presiden Soeharto Singgung Kemurnian Gerakan Non Blok [1]

 

RABU, 2 FEBRUARI 1983 Pukul 11.00 pagi ini Presiden Soeharto Istana mengadakan pembicaraan dengan Ketua Dewan Kepresidenan Yugaslavia, Petar Stambolic, di Istana Merdeka. Dalam pembicaraan yang berlangsung selama lebih kurang dua jam itu telah dibahas masalah peningkatan kerjasama yang saling menguntungkan antara kedua negara. Dalam hal ini kenyataan bahwa hubungan ekonomi antara kedua negara yang melesu dalam beberapa tahun terakhir ini, juga mendapat perhatian utama. Selain masalah bilateral, dalam pertemuan itu telah pula dibicarakan berbagai persoalan internasional dan regional. Kedua kepala negara juga menyinggung masalah penciptaan tata ekonomi dunia yang lebih adil melalui KTT Non-Blok yang akan datang di India.

Pada jam 20.00 malam ini, Presiden Soeharto menyelenggarakan jamuan santap malam kenegaraan untuk menghormat kunjungan Ketua Dewan Kepresidenan Yugoslavia di Indonesia. Dalam kata sambutannya, Presiden Soeharto mengatakan bahwa persahabatan antara kedua negara kita bukanlah didasarkan atas perhitungan untung rugi jangka pendek. Persahabatan itu berkembang diatas prinsip-prinsip bersama yang kita junjung tinggi, yaitu bahwa semua bangsa saling menghormati kedaulatan masing-masing, tidak saling mencampuri urusan dalam negeri yang lain dan kerjasama yang konstruktif untuk kebaikan bersama seluruh umat manusia. Persamaan dalam sejarah perjuangan kemerdekaan nasional kita, telah membuat kedua negara kita sama-sama memiliki kepribadian dalam menjalankan politik luar negeri. Kedua negara kita tidak tergoyahkan oleh tarikan, tekanan ataupun godaan dalam menjalankan politik luar negeri yang lurus menuju perdamaian sejati, kemajuan dan keadilan bagi semua bangsa dan semua orang.

Selanjutnya Presiden Soeharto mengatakan bahwa dalam tugas besar membangun tatanan dunia yang lebih menjamin keadilan itu, maka Gerakan Non-Blok dapat memainkan peranan yang besar. Agar dapat memainkan peranannya secara tepat, maka Gerakan Non Blok harus menjaga kemurnian tujuannya semula. Jika Gerakan Non Blok telah memihak kepada salah satu kekuatan besar dunia, maka gerakan kita itu sudah kehilangan arti dan kekuatannya. Selanjutnya Presiden Soeharto menyatakan rasa syukurnya bahwa setelah mengalami tarikan-tarikan dari luar, sekarang Gerakan Non Blok telah menemukan kembali jalan lurusnya yang semula. (AFR)

_______________

[1] Dikutip langsung dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 29 Maret 1978 – 11 Maret 1983”, hal 639-640. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.