Hadiri Hari Pers, Presiden Soeharto: Pers Harus Dapat Menjadi Kekuatan Pembaharuan[1]
SABTU, 9 FEBRUARI 1985 Presiden Soeharto pagi ini menghadiri upacara peringatan Hari Pers Nasional I yang diadakan di Arena Pekan Raya Jakarta. Hari Pers Nasional baru untuk pertama kali ini diadakan dan dirayakan bertepatan dengan hari lahir PWI, 39 tahun yang lalu.
Dalam pidatonya, Presiden mengingatkan bahwa salah satu tugas pers nasional yang penting dewasa ini adalah terus menerus menanamkan penghayatan dan pengamalan Pancasila dalam dirinya sendiri dan dalam masyarakat. Penghayatan dan pengamalan Pancasila itu merupakan syarat mutlak yang harus kita laksanakan dengan kesadaran yang sedalamĀ dalamnya dan rasa tanggung jawab yang sebesar-besarnya sebagai bagian yang sangat penting dalam mewujudkan kerangka landasan pembangunan sebagai persiapan menuju tahap tinggal landas nanti.
Selanjutnya dikatakannya, pers dalam zaman pembangunan ini tidak saja merupakan cermin yang pasif dari keadaan masyarakatnya, tidak hanya cukup memberi informasi kepada masyarakat melalui berita-berita yang obyektif. Sebagai kekuatan perjuangan bangsa, pers nasional dalam zaman pembangunan lahir batin ini harus dapat menjadikan dirinya sebagai kekuatan pembaharuan. Ini tentu meminta rasa tanggungjawab yang besar. Agar tanggungjawab itu dapat dilaksanakan sebaik-baiknya, maka pers nasional harus terus menerus meningkatkan kemampuan dan mutunya, memperteguh tekadnya sebagai kekuatan pembangunan bangsa. (AFR)
___________________
[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 16 Maret 1983 – 11 Maret 1988”, hal 287-288. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003