Presiden Soeharto Resmikan PLTU Suralaya[1]
SABTU, 10 AGUSTUS 1985 Pagi ini di Suralaya, Jawa Barat, Presiden Soeharto meresmikan berfungsinya PLTU Suralaya dan sistem transmisi tegangan ekstra tinggi. PLTU Suralaya ini merupakan pembangkit listrik pertama di Indonesia yang menggunakan batu bara sebagai bahan bakarnya.
Ikut menyaksikan acara peresmian ini, Menteri Pertambangan dan Energi, Subroto, Menteri/Sekretaris Negara, Sudharmono, Menteri Dalarn Negeri Soepardjo Roestarn, Pangab Jenderal LB Murdani, dan Direktur PLN, Ir Sardjono.
Dalam kata sambutannya, Presiden antara lain mengatakan bahwa dengan berhasilnya pembangunan yang kita laksanakan dan dengan makin meningkatnya kemakmuran, maka kebutuhan energi kita juga meningkat dengan pesat. Untuk mencukupi kebutuhan energi yang terus meningkat itu, kita tidak boleh hanya menggantungkan diri pada minyak bumi saja. Sebab, cadangan minyak bumi kita, walau bagaimanapun besarnya tetap ada batasnya, sehingga tidak boleh kita gunakan tanpa batas.
Karena itu, kita harus terus berusaha untuk menggunakan sumber energi selain minyak bumi untuk mencukupi kebutuhan energi kita. Dan kita memang dapat melaksanakan hal itu, karena tanah air kita memang kaya dengan berbagai sumber energi. (AFR)
__________________
[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 16 Maret 1983 – 11 Maret 1988”, hal 351-352. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003