Menerima PM Mahathir Mohamad, Presiden Soeharto: Indonesia Tidak Akan Normalisasi Hubungannya dengan Cina Sampai Semua Masalah Clear
SELASA, 8 OKTOBER 1985 Di Cendana sore ini, Presiden Soeharto mengadakan pembicaraan dengan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad. PM Mahathir mengadakan kunjungan kerja selama satu hari dalam rangka meninjau IPTN di Bandung. Dalam kunjungannya kepada Presiden Soeharto sore ini ia telah menghadiahkan sebuah mobil Protonsaga, buatan Malaysia, sebagai cenderamata.
Dalam pembicaraan sore ini telah disinggung berbagai masalah baik dalam bidang ekonomi maupun politik. Dalam bidang ekonomi, Presiden Soeharto dan PM Mahathir berpendapat bahwa Indonesia dan Malaysia perlu lebih meningkatkan kerjasama guna menghadapi keadaan ekonomi dunia saat ini. Hal ini terutama karena kedua negara mempunyai kepentingan dan posisi yang sama dalam produk-produk pertanian dan pertambangan.
Dalam bidang politik, PM Mahathir telah memberitahukan Presiden Soeharto tentang rencananya untuk mengunjungi RRC pada bulan November yang akan datang. Kepadanya Presiden Soeharto menegaskan bahwa Indonesia tetap menganut kebijaksanaan “satu Cina”. Tetapi Indonesia tidak akan normalisasi hubungannya dengan Cina sampai semua masalah sudah clear. Masalah politik lainnya yang dibicarakan adalah soal insiden perbatasan yang terjadi antara Malaysia dan Filipina baruÂbaru ini. Dalam hubungan ini Presiden Soeharto mengharapkan agar kedua negara tetangga itu tetap mengutamakan persahabatan. (AFR)