Peringati Hari ABRI, Presiden Soeharto: Karena Sapta Marga, Modernisasi Peralatan Tidak Lemahkan Semangat Kejuangan Prajurit
MINGGU, 5 OKTOBER 1986 Presiden Soeharto bertindak selaku Inspektur Upacara dalam upacara peringatan Hari ABRI ke-41 yang diadakan di Parkir Timur Senayan, Jakarta. Dalam amanatnya, Kepala Negara mengatakan bahwa karena Saptamarga sudah menjadi darah daging ABRI, maka proses modernisasi dan profesionalisasi prajurit ABRI tidak akan melemahkan semangat kejuangan ABRI, baik sebagai kekuatan hankam maupun sebagai kekuatan sosial politik. Ditegaskannya bahwa Dwifungsi ABRI akan senantiasa melekat pada ABRI, karena setiap prajurit ABRI pertama-tama haruslah seorang warganegara yang baik, kemudian ia juga harus seorang patriot sejati dan selanjutnya ia masih dituntut sebagai ksatria yang utama, maka barulah ia seorang prajurit ABRI.
Dikemukakan pula oleh Presiden bahwa pengalaman ABRI dalam perjalanan proses modernisasi seperti itu merupakan sumbangan yang sangat berharga bagi proses modernisasi bangsa kita yang dewasa ini juga sedang berlangsung dengan cepat di segala bidang dan lapisan masyarakat kita. Lebih jauh ditegaskannya bahwa memiliki ABRI yang telah makin maju dan selalu siap siaga akan memberi perasaan aman kepada seluruh bangsa. (AFR)
____________________
Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 16 Maret 1983 – 11 Maret 1988”, hal 515. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003