Resmikan Museum Waspada Purba Wisesa, Presiden Soeharto: Museum Mengandung Kewaspadaan Tarhadap Pertanda Bahaya
SELASA, 10 NOVEMBER 1987 Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan, siang ini Presiden Soeharto meresmikan Museum Waspada Purba Wisesa yang berlokasi didalam kompleks Museum Satria Mandala, di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Didalam museum ini terdapat benda-benda yang berkaitan dengan pemberontakan-pemberontakan Darul Islam di Jawa Barat, Sulawesi Selatan, dan Aceh.
Menyambut kehadiran museum ini, Presiden mengatakan bahwa dari museum ini kita mendapat pelajaran sejarah, mengenai rangkaian sejarah ancaman terhadap Pancasila yang menggunakan dalih dan menyalahgunak:an agama. Dari museum ini kita juga dapat mengambil pelajaran berharga, betapa kita semua sebagai umat beragama dalam negara Pancasila ini harus pandai-pandai menjunjung tinggi kesucian agama dan ajaranĀ-ajarannya.
Dari museum ini kita memang seolah-olah menyaksikan kembali peristiwa-peristiwa di masa lampau yang menggoyahkan sendi-sendi kehidupan bangsa dan negara kita, yang mendatangkan penderitaan hebat bagi rakyat dan kehidupan bangsa kita, yang membahayakan kesatuan bangsa dan negara kita. Tetapi yang lebih penting lagi adalah menanamkan kewaspadaan pada bangsa kita agar pikiran-pikiran yang menyimpang dari dasar negara Pancasila tidak akan muncul lagi buat selama-lamanya. Pesan yang terkandung dalam nama museum ini adalah agar kita waspada terhadap pertanda semua bahaya, jauh sebelum bahaya itu muncul. (AFR)
____________________
Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 16 Maret 1983 – 11 Maret 1988”, hal 668-1969. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003