1988-02-04 Habibie: Presiden Soeharto Ingin IPTN Mampu Wujudkan Swasembada Industri Satelit Komunikasi

Habibie: Presiden Soeharto Ingin IPTN Mampu Wujudkan Swasembada Industri Satelit Komunikasi [1]

KAMIS, 4 FEBRUARI 1988 Menteri Riset dan Teknologi, BJ Habibie, dan Presiden Direktur British Aerospace, Sir Raymond Lygo, pada pukul 10.00 pagi ini diterima Presiden Soeharto di Bina Graha.

Setelah pertemuan itu, Menteri Habibie mengatakan Presiden menginginkan IPTN memikirkan agar suatu saat nanti Indonesia mampu berswasembada dalam industri satelit komunikasi. Dikatakannya selanjutnya bahwa Satelit Palapa generasi A dan B telah sukses dalam menjalankan misinya, kini generasi C dalam persiapan. IPTN akan menitik beratkan perhatiannya pada generasi D dimana Indonesia secara aktif ikut berperan dalam pembuatan dan pengembangannya. Dalam kaitan ini ada tawaran dari berbagai pihak, seperti Boeing dan British Aerospace, tetapi Indonesia bermaksud membuat sendiri satelit komunikasi itu.

Diungkapkannya pula bahwa kerjasama dengan British Aerospace telah terjalin dengan baik dan kongkrit dalam pembuatan offset Rapier, yaitu peluru kendali dari darat ke udara. Selain itu Aerospace juga menawarkan untuk membuat komponen pesawat tempur serbaguna Tornado. Kerjasama yang sedang dijajaki adalah pembuatan Hawk-200 antara IPTN dan British Aerospace. Jenis pesawat tempur itu akan digunakan oleh TNI-AU. (AFR)

____________________

[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 16 Maret 1983 – 11 Maret 1988”, hal 705. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.