Presiden Soeharto Instruksikan Efisiensi Pertamina [1]
SENIN, 29 AGUSTUS 1988 Selama lebih kurang dua jam, mulai pukul 09.30 pagi ini, Presiden Soeharto mengadakan pembicaraan dengan Menteri Pertambangan dan Energi, Ginandjar Kartasasmita, Direktur Utama Pertamina yang baru, Paisal Abda’oe, Menko Ekuin, Radius Prawiro, Menteri Keuangan, JB Sumarlin, dan Menteri/Sekretasi Kabinet, Moerdiono, di Cendana. Usai pertemuan, Ginandjar mengatakan bahwa Presiden telah memberi instruksi untuk meningkatkan pemasaran minyak mentah serta berbagai produksi minyak Iainnya ke luar negeri dan juga meningkatkan efisiensi dalam segala bidang, terutama dalam bidang operasi.
Presiden mengingatkan bahwa efisiensi itu perlu dilakukan agar Indonesia bisa memperoleh manfaat semaksimal mungkin dari sektor migas ini. Sebagai contoh, disebutkan oleh Presiden bahwa kilang-kilang minyak yang ada sekarang ini belum dimanfaatkan sepenuhnya, karena kilang-kilang tersebut baru beroperasi 80% dari kapasitas terpasang. Dengan kenyataan yang demikian, Presiden mengharapkan pimpinan Pertamina yang baru memikirkan peningkatan efisiensi itu. Dalam hubungan ini Kepala Negara mengingatkan bahwa kita sekarang menghadapi tantangan yang cukup berat sehubungan dengan turunnya harga minyak di pasaran luar negeri.(DTS)
[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 21 Maret 1988 – 11 Maret 1993”, hal 66. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: Nazaruddin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003