Jamuan Makan Malam Kenegaraan, Presiden Soeharto Menekankan Hubungan Selatan-Selatan [1]
JUM’AT, 1 JUNI 1990 Malam ini Presiden Soeharto dan para peserta KTT G-15 lainnya menghadiri jamuan makan malam kenegaraan yang diselenggarakan oleh Seri Baginda Yang Di Pertuan Agong dan Raja Permaisuri Agong Malaysia di Kuala Lumpur. Dalam acara ini Presiden Soeharto diminta untuk menyampaikan sambutan balasan terhadap pidato selamat datang Yang Di Pertuan Agong atas nama kepala-kepala pemerintahan lainnya.
Dalam pidato balasannya Presiden Soeharto mengatakan bahwa dihadapan kita terbuka peluang baru dan tantangan-tantangan baru untuk membangun dunia yang lebih tenteram, lebih maju, lebih sejahtera dan lebih adil dari yang kita rasakan sampai sekarang. Gerak pendekatan Timur-Barat, khususnya antara negara-negara adidaya, telah mengurangi ketegangan internasional. Kita melihat cakrawala baru bagi penyelesaian konflik regional melalui jalan dialog dan perundingan. Namun di pihak lain kita tetap merasakan ketimpangan-ketimpangan dalam perekonomian internasional dan ketidakadilan dalam hubungan Utara-Selatan. Masalah ini telah menjadi masalah global, yang penyelesaiannya secara tuntas terasa mendesak.
Dikatakan oleh Presiden bahwa kita harus menemukan jalan untuk memperkuat kerjasama Selatan-Selatan. Kita perlu merumuskan dan mengidentifikasi proyek-proyek dan program-program nyata yang dapat dilaksanakan antara sesama negara-negara berkembang. Disamping itu kita juga mengadakan tinjauan terhadap permasalahan dan perkembangan ekonomi dunia, khususnya mengenai aspek-aspek yang berdampak langsung pada kepentingan negara-negara berkembang. Kita menyatukan gagasan dan strategi bagi penanggulangan masalah-masalah tersebut dalam forum-forum Utara-Selatan. (DTS)
[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 21 Maret 1988 – 11 Maret 1993”, hal 307-308. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: Nazaruddin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003