Menerima Presiden Iran, Presiden Soeharto Membahas Perdagangan Imbal Beli [1]
RABU, 2 SEPTEMBER 1992 Presiden Soeharto dan Presiden Iran Ali Akbar Hashemi Rafsanjani hari ini mengadakan pertemuan di Jakarta Convention Centre. Dalam pembicaraan itu kedua presiden membahas berbagai upaya meningkatkan hubungan bilateral di bidang ekonomi serta masalah internasional termasuk penyelenggaraan KTT ke-10 di Jakarta. Keduanya sependapat bahwa kepentingan dasar anggota-anggota OPEC adalah tingkat harga minyak mentah yang layak, yakni tidak terlalu tinggi tetapi juga tidak terlalu rendah.
Presiden Soeharto mengemukakan kepada Presiden Iran bahwa kegiatan perdagangan imbal beli antara kedua negara bisa diperluas. Pada kesempatan itu Presiden Rafsanjani menyatakan puas atas penyelenggaraan KTT ke-10 Gerakan Non-Blok dan merasa yakin dibawah kepemimpinan Indonesia, Gerakan Non-Blok akan berada pada suasana dan keadaan baru. (DTS)
[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 21 Maret 1988 – 11 Maret 1993”, hal 574-575. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: Nazaruddin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003