JANG TERMUDA, TERTUA DAN TERGEMUK!

JANG TERMUDA, TERTUA DAN TERGEMUK![1]

 

Djakarta, Berita Yudha

Mobil Polisi dan mobil Anggouta Ber”Salaman”. Di djalan Djenderal Gatot Subroto dimuka gedung MPR/DPR Selasa sore, telah terdjadi tubrukan antara sebuah Jeep Nissan jang dikendarai oleh Drs. Lukman Harun, Sekdjen Partai Muslimin Indonesia dengan sebuah jeep Toyota polisi lalu lintas.

Drs. Lukman Harun selesai melakukan tugasnja sebagai anggota MPRS Selasa sore itu hendak keluar dari kompleks pekarangan gedung MPRS/DPR dan menurut Lukman, ia telah mendapat tanda lewat dari petugas, akan tetapi dari djurusan Slipi datang pula sebuah jeep Toyota polisi lalu lintas, sehingga terdjadi tubrukan. Akibat tubrukan itu ke kedua kendaraan mendapat kerusakan dan penumpang2nja beruntung dalam keadaan selamat dan tidak mendapat sesuatu tjedera.

Wartawan Ngukur Kursi

Malam puntjak dari keseluruhan atjara SU ke V MPRS adalah djatuh padamalam Rabu jl. Ketjuali Komisi IV, selainnja masih djalan terus melaksanakan Sidang2nja, bahkan dilandjutkan lagi sampai siang Rabunja mulai djam 10.00 tetapi masih diundur2 lagi sampai pada djam 15.00.

Pada malam Rabu itu, tidak kurang dari belasan para wartawan jang “ngukur­-korsi” sebagai ganti tempat tidur, utk menantikan kalau2 ada “big-news” jang muntjul malam dini hari itu.

Adapun para anggota2 setiap komisi itu sendiri kelihatan pada lesu dan rambutnja pada awut2an karena ngantuk dan sudah tidak beres lagi. Namun ada djuga jang masih tetap rapi.

Orang Lagi Pusing Dibikin Mumet

Mendjelang hari terachir dari penutupan SU ke-V MPRS banjak diantara anggota2 MPRS dan petugas2 lainnja di sekitar situ mengalami shock-mental (batja=kurang seger), karena lesunja mengikuti atjara2 Sidang sedjak pemandangan umum sampai mendjelang dini hari masih estapet sidang2nja. Sementara itu, diantara jang terkena serangan flu atau jang sebangsanja, maka menjusurlah mereka2 itu kearah Poliklinik jang memang sudah tersedia di sebelah ruangan Humas.

Tapi oleh petugas2 manis dari djuru2 rawat di sana, dipersilahkan tjalon pasiennja itu berhubungan dulu ke SEK-UM MPRS untuk memintakan seputjuk surat. Sedangkan tjalon pasien itu telah kembali dari sana jang mendapat pesan lisan untuk langsung sadja ke Poliklinik. ”Memang, kalau orang lagi pusing, paling mudah untuk membuatnja djadi memet Inilah satu2nja tjara, suruh sana, suruh sini, dan achirnja tentu bisa klenger sendiri tjalon pasien itu.” (DTS)

Sumber: BERITA YUDHA (28/03/1968)

 

 

 

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku II (1968-1971), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 28-29.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.